Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah manager geosite Geopark Kaldera Toba (GKT) menyesalkan sikap pimpinannya di Badan Pengelola (BP) GKT. Pasalnya, selama ini sejumlah keputusan diambil tanpa melalui rapat bersama semua manager geosite. Bahkan koordinasi saat ini sudah tidak ada.
Salah satunya penunjukan delegasi untuk mengikuti studi banding di Geopark Ciletuh Sukabumi, 19-22 November 2018 yang digelar Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BP ODT) juga tidak melalui rapat bersama semua manager geosite.
Hal itu dikatakan Manager Geosite Samosir, Laurence Ricardo Simanjorang, kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (16/11/2018). Diakui Ricardo, ia dan sejumlah manager geosite lainnya di Samosir tidak tahu informasi itu.
"Bahkan hasil kedatangan assesor kemarin saja kami tidak dilibatkan. Tidak ada tindak lanjut, apa hasilnya, apa temuan maupun evaluasi," kata Ricardo.
Ricardo menambahkan, di grup komunikasi WA BP GKT sudah tidak pernah ada lagi informasi. Manager geosite di Samosir tidak tahu apa kegiatan BP GKT selama ini karena memang tidak dikomunikasikan dan tidak kordinasi.
Hal yang sama dikeluhkan Manager Geosite Silahi Sabungan, Rikson Sihombing. Ia juga mengaku tidak tahu soal studi banding itu.
"Infonya dapat dari teman. Saya sudah konfirmasi ke panitia, menurut panitia nama-nama itu adalah rekomendasi dari BP GKT. Lalu mengapa tidak ada komunikasi ke semua manager geopark. Kami diangggap apa," katanya.
Humas BP GKT, Karmel Sianturi yang dikonfirmasi, tidak berkata banyak. Ia mengatakan, memang sebagian manager tidak diikutkan. Ia sendiri tidak masuk dalam list nama yang diundang.
General Manager BP GKT, Wan Hidayati, yang dikonfirmasi belum memberikan respon. Begitu juga dengan pihak BPODT.