Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mencermati berdirinya relawan pendukung pasangan calon presiden di Sumatra Utara (Medan) yang tiada henti, pegiat demokrasi dari Lembaga Suluh Muda Indonesia, Kristian Redison Simarmata menyatakan hal yang positif. Apalagi kalau dilakukan jauh dari upaya penyebaran berita bohong alias hoax dan ujaran kebencian.
Seperti terjadi sepekan ini, setelah Rakorda Projo, pada Jumat, 16/11/2018) dan hari ini (Sabtu, 17/11/2018), berturut-turut dideklarasikan relawan Galang Kemajuan Jokowi dan Pertiwi. Ketiganya merupakan relawan calon Presiden Joko Widodo. Awal Desember (5/12) akan ada lagi relawan pendukung Jokowi yang berdiri di Sumut, yakni Nusantara Bangkit besutan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Itu adalah cara mereka me-marketing-kan calon yang dijagokan, memanfaatkan ruang-ruang yang tersedia," kata Kristian menjawab medanbianisdaily.com.
Hanya saja, menurutnya, sejauh ini belum satu pun dari relawan pendukung capres itu yang ideologis untuk memperjuangkan satu kepentingan rakyat. Misalnya, ingin memperjuangkan nasib buruh agar kian sejahtera. Nyatanya upah buruh di Sumut masih Rp 2,3 juta.
Begitu juga petani, belum ada yang secara tegas menyatakan akan memperjuangkan tanah-tanah rakyat yang sampai hari ini masih banyak bermasalah.
Kristian menuding pembentukan dan deklarasi relawan pendukung capres masih sebatas hura-hura dan bergenit-genit.
"Relawan dibentuk tak lebih hanya sebagai cara pendirinya mencari posisi atau positioning di tengah kontestasi Pilpres. Dengan demikian motifnya tak lebih hanya sekedar kepentingan pribadi si pendiri," tegas Kristian.