Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Akun palsu di Facebookseakan mati satu tumbuh seribu. Baru-baru ini dalam laporan terbaru Facebook, ditemukan ada peningkatan sekitar 200 juta akun palsu di platform mereka.
Facebook mengungkapkan setidaknya dalam kurun waktu enam bulan, terhitung dari April sampai September 2018, telah menghapus 1,5 miliar akun palsu. Angka tersebut meningkat dibandingkan periode enam bulan sebelumnya yang di kisaran 1,3 miliar akun palsu.
Dikutip dari Venture Beat, Sabtu (17/11/2018) media sosial besutan Mark Zuckerberg tersebut mengklaim kalau 99,6% dari akun palsu secara proaktif diidentifikasi dan diturunkan sebelum pengguna melaporkan.
Perusahaan yang bermarkas di Menlo Park ini mengatakan bahwa akun palsu estimasinya 3-4% pengguna aktif bulanan di kuartal kedua dan ketiga tahun ini. Pada kuartal ketiga ini, jumlah pengguna aktif bulanan Facebook mencapai 2,27 miliar.
Laporan Community Standars Enforcement yang dirilis untuk memaparkan konten yang melanggar aturan, seperti gambar telanjang dan aktivitas seksual dewasa, akun palsu, ujaran kebencian, spam, teroris, gambar kekerasan, perudungan, serta konten eksploitasi terhadap anak-anak yang dibasmi oleh Facebook.
Ada 2,1 juta konte yang melanggar kebijakan perudungan dan pelecehan yang telah dihapus di platform mereka pada kuartal ketiga 2018. Selain itu, periode yang sama, Facebook menghapus 8,7 juta konten yang melanggar aturan eksploitasi seksual dan ketelanjangan anak-anak.
Facebook juga telah mengambil tindakan terhadap 66 juta konten yang melanggar ketelanjangan dewasa dan kebijakan aktivitas seksual selama enam bulan terakhir.
Disebutkan pula selama kuartal kedua dan ketiga, Facebook berhasil menurunkan 5,4 juta ujaran kebencian, di mana 52% konten ditandai oleh mereka.
CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam pernyataannya mengatakan bahwa ujaran kebencian adalah kasus yang sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah. Mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi hate speech daripada ketelanjangan, maka hate speech yang masih perlu digenjot lagi keampuhannya. (dtn)