Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPM Unimed) melakukan pendampingin dan pembinaan terhadap usaha Industri Mikro Kecil (IMK) berbasis kearifan lokal. Salah satunya IKM UD Rambal Deli, yang telah lama memproduksi minyak gosok dan jamu-jamuan herbal berbahan dasar dari tanaman-tanaman liar yang secara turun-turun telah dimanfaatkan dan dirasakan khasiatnya untuk mengobati berbagai penyakit luar, seperti gatal-gatal, luka bakar, pegal linu hingga pencegahan penyakit dalam, seperti kanker prostat dan asam lambung.
Pendampingan dilakukan Tim Profesional Pengabdi kepada Masyarakat (Prodikemas) LPM Unimed yang diketaui Roza Thohiri, anggota Andri Zainal, Pasca Dwi Putra dan Anam Ibrahim. Tim Prodikemas melakukan penguatan manajemen usaha melalui pendampingan dan pembinaan pengurusan izin usaha UD Rambal Deli dari tingkat notaris hingga pengurusan surat izin usaha ke pemerintah kabupaten setempat.
Roza Thohiri dalam keterangan tertulisnya yang diterima medanbisnisdaily.com, Sabtu (17/11/2018), mengatakan, pendampingan yang mereka lakukan sebagai akselerasi pengurusan serifikasi keamanan dan kesehatan produk ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan kehalalan produk ke Majelis Ulama Indonesia (MUI), sehingga produk yang dihasilkan oleh UD Rambal Deli akan memiliki daya saing yang siap berkompetisi dengan produk-produk sejenis yang telah memiliki reputasi regional maupun nasional.
"Pendampingan pengurusan sertifikasi produk tersebut juga menjadi upaya LPM Unimed dalam perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) yang telah dikembangkan dari modal intelektual yang dimiliki oleh Bapak Agus Hidayat, yang masih berbasis pengetahuan implisit yang didapat dari penalaran logis secara turun temurun," ujar Roza.
Selain itu, pendampingan dan pembinaan dilakukan melalui penguatan pengetahuan eksplisit dalam hal pendokumentasian operaslional dan produksi serta pemasaran yang megintegrasikan sistem pemasaran tradisional dan modern berbasis e-commerce. Tujuannya untuk mengangkat derajat produk yang dihasilkan, berdaya saing tinggi, serta berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan pengelola, yakni UD. Rambal Deli dan masyarakat Desa Galang Kota, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara
"Kegiatan yang berlangsung selama 2 (dua) minggu pada minggu ke-3 dan ke-4 Oktober 2018 ini diapresiasi dengan sangat baik oleh Bapak Agus Hidayat sebagai mitra. Penyerahan akte notaris dan surat izin usaha dilakukan pada 2 November 2018 dan turut disaksikan oleh Bapak Syalman Choly, Asisten Camat Galang," papar Roza
Roza menerangkan, saat ini beragam produk telah dihasilkan oleh berbagai IMK yang tersebar di berbagai wilayah nusantara. Sumatera Utara pada khususnya, juga berkontribusi dalam hal menumbuhkembangkan IMK berbasis kearifan lokal yang menjadi ciri dari produk yang dihasilkan. Namun dalam perkembangannya, produk yang dihasilkan cenderung stagnan dan belum mampu beranjak dari status IMK menjadi industri berskala besar ataupun memiliki cakupan nasional dalam hal pemasaran produknya.
Beberapa kendala klasik yang dihadapi, terang Roza, adalah relatif lemahnya daya saing, perlindungan atas hak cipta dan sistem pemasaran yang masih tradisional dari produk yang dimaksud. Kendala-kendala tersebut juga dialami oleh UD Rambal Deli yang telah lama memproduksi minyak gosok dan jamu-jamuan herbal berbahan dasar dari tanaman-tanaman liar yang secara turun-turun telah dimanfaatkan dan dirasakan khasiatnya untuk mengobati berbagai penyakit luar seperti gatal-gatal, luka bakar, pegal linu hingga pencegahan penyakit dalam seperti kanker prostat dan asam lambung.
"Pemilik usaha, bapak Agus Hidayat yang sejak 20 tahun yang lalu telah mengembangkan produk minyak gosok, jamu herbal, teh herbal, minuman bandrek dari ramuan beberapa tumbuhan, seperti daun dan buah dewa, daun pegagan, daun sembung dan rumput multiara di lokasi kediamannya di Desa Galang Kota, dan telah dipasarkan dalam bentik produk jadi tanpa merek kepada pelanggan-pelanggannya di beberapa daerah seperti di Kota Medan, Kota Binjai hingga ke Kota Padang Sidimpuan," ujarnya.
Kata Roza, sistem pemasaran seperti ini relatif membawa kerugian finansial Agus Hidayat sebagai pengembang produk, karena produk yang dihasilkan dihargai secara murah dan disisí lain hak cipta atas produk yang dihasilkan tidak terlindungi karena ketiadaan merek usaha dan dagang atas produk tersebut.
"Kondisi ini menjadi fokus kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim Prodikemas LPM Unimed," tutup Roza,