Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Mark Zuckerberg kembali diminta mundur dari posisinya sebagai Chairman Facebook. Hal ini kembali mengemuka setelah laporan New York Times menyebutkan Facebook menyewa public relation untuk melakukan kampanye hitam pada kompetitor.
Dikutip dari Telegraph, Facebook dilaporkan menyewa Definers untuk memperbaiki reputasinya terkait skandal kebocoran data Cambridge Analytica serta gagalnya antisipasi menangkis campur tangan Rusia pada pilpres Amerika Serikat tahun 2016.
Definers lalu dituding mengkampanyekan mereka yang mengkritik Facebook sebagai anti Yahudi. Mereka juga mempublikasikan berita untuk menjelekkan kompetitor seperti Apple serta Google.
Zuck telah membantah ia tahu menahu soal penyewaan Definers oleh perusahaannya. "Setelah aku tahu soal ini, aku bicara pada tim kami dan kami tidak lagi bekerja sama dengan perusahaan ini," sebut Zuck.
Tapi hal itu tak cukup buat Jonas Kron, Senior Vice President Asset management yang memiliki saham Facebook senilai 8,5 juta poundsterling. Ia mendesak Zuck lengser dari posisi Chairman dan hanya menjabat CEO.
"Facebook bersikap seolah mereka istimewa. Tidak begitu. Mereka adalah perusahaan dan perusahaan perlu memisahkan posisi antara Chairman dan CEO," tegas Jonas.
Sebelumnya, 4 pengelola public funds atau dana publik di wilayah Illinois, Rhodes Island, Penssylvania dan New York yang juga punya saham di Facebook mengajukan proposal agar Zuck mundur, juga terkait terkait berbagai skandal yang belakangan menimpa Facebook.
Upaya serupa pernah dilakukan pada tahun 2017 namun gagal. Zuck memang sangat susah didongkel karena dia memiliki kontrol mayoritas terhadap Facebook.
Zuckerberg tercatat memiliki 60% voting power. Ia memiliki kekuasaan sangat besar di situs yang ia dirikan pada tahun 2004 tersebut.(dtn)