Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Warga Kelurahan Napitupu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir(Tobasa), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) manfaatkan hari libur dengan gotong royong membenahi sanitasi saluran air perkotaan yang sudah lama tumpat dan kerab memicu banjir.
“Selama musim hujan ini, sepanjang jalan kawasan Kelurahan Napitupulu sering terjadi genangan air untuk mengatasi kejadian ini warga sepakat untuk melakukan gotong royong,” ujar Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat (LKM) Kelurahan Napitupulu, Kecamatan Balige, Joyada Napitupulu, Selasa(20/11/2018).
Dia mengatakan, gotong royong yang melibatkan warga dan sejumlah peralatan yang disewa di sepanjang jalan Bukit Barisan Pelabuhan Balige sepanjang 500 meter khusus untuk memperbaiki seluruh sanitasi saluran air menuju Danau Toba, karena, dua minggu terakhir disepanjang jalan terjadi genangan air sehingga menghambat kelancaran arus lalu lintas dan pejalan kaki.
“ Terpaksa kami bongkar semua saluran air yang sudah tumpat oleh sampah dan material tanah,” sebutnya.
Senada disampaikan warga, Adrianto Napitupulu, Kelurahan Napitupulu Kecamatan Balige merupakan wilayah yang kerab dilanda banjir kiriman, meskipun bentuk banjir tidak pernah merenggut korban baik harta maupun jiwa namun sangat mengganggu dan mengusik aktivitas warga dan pengguna jalan.
“Untuk gotong royong memungsikan saluran air yang tumpatini kami kerahkan peralatan berupa alat berat becho loader dan mobil pemadam kebakaran secara swadaya bersama warga,” ucapnya menyebut dana yang dikeluarkan mendukung perbaikan saluran air berkisar Rp 10 juta.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hari tepat di hari libur itu ternyata cukup mendapat sambutan dari warga, dimana, disepanjang jalan masing-masing warga ambil bagian berpartisipasi minimal didepan rumah membuat arus lalu lintas sementara sedikit terganggu setelah usai perbaikan dipastikan banjir tidak lagi terjadi.
“Melihat antusias warga untuk gotong royong sebagai pengguna jalan tidak keberatan meskipun harus terganggu perjalanan, biar bagaimanapun tujuannya untuk menghindari masalah banjir dan selama ini sering terjadi,” kata pengguna jalan, Ronni Simangunsong.