Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Riyadh. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE) yang memimpin koalisi militer melawan pemberontak Houthidi Yaman, mengumumkan pemberian bantuan kemanusiaan sebesar US$ 500 juta (Rp 7,1 triliun) untuk Yaman yang dilanda konflik berkepanjangan itu.
Seperti dilansir AFP, Rabu (21/11/2018), pengawas utama pada King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre, Abdullah Rabeeah, menuturkan bahwa Saudi dan UAE masing-masing akan memberikan bantuan kemanusiaan sebesar US$ 250 juta (Rp 3,5 triliun) untuk Yaman.
Bantuan kemanusiaan itu bertujuan untuk menyokong lebih dari 10 juta orang yang mengalami krisis pangan di Yaman.
Disebutkan Rabeeah, bantuan kemanusiaan itu akan disalurkan melalui Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga melalui kelompok kemanusiaan lainnya, baik internasional maupun lokal.
Pengumuman soal bantuan kemanusiaan untuk Yaman ini disampaikan Rabeeah dalam konferensi pers gabungan di Riyadh, bersama Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional UAE, Reem al-Hashimy,
Paket bantuan terbaru ini diumumkan setelah Saudi, UAE dan Kuwait sebelumnya menawarkan bantuan US$ 1,25 miliar untuk rencana tanggap kemanusiaan PBB di Yaman bagi tahun 2018.
Diketahui bahwa Saudi dan UAE melakukan intervensi dalam konflik Yaman sejak tahun 2015 untuk mendukung pemerintahan Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi setelah pemberontak Houthi menguasai ibu kota Sanaa. Baik koalisi militer Saudi dan UAE maupun pemberontak Houthi sama-sama dituduh mendalangi aksi-aksi yang mengarah pada kejahatan perang di Yaman.
Catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut nyaris 10 ribu orang tewas dalam konflik Yaman, sejak koalisi Saudi melancarkan operasi pada Maret 2015 lalu. Kelompok-kelompok HAM meyakini jumlah korban tewas jauh lebih tinggi, bahkan bisa mencapai lima kali lipat lebih banyak.
Konflik di Yaman yang disebut sebagai salah satu negara paling miskin di dunia, telah membuat negara itu berada di ambang kelaparan massal. PBB menyebut situasi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Pekan lalu, Sekjen PBB Antonio Guterres mengungkapkan bahwa PBB telah memberikan bantuan kemanusiaan untuk sekitar 8 juta warga Yaman. Jumlah warga Yaman yang membutuhkan bantuan kemanusiaan dikhawatirkan bertambah menjadi 14 juta jiwa tahun depan. (dtc)