Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perkumpulan Sepak Bola Indonesia Juara (SIJ) berpendapat bahwa suporter adalah aset penting bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Hal itu disampaikan Ketua SIJ, Hendri Satrio, dalam siaran pers yang diterima medanbisnisdaily.com, Rabu (21/11/2018).
Pria yang kerap dipanggil Hensat itu mengatakan, SIJ hadir di Indonesia untuk mengisi kekosongan program kegiatan yang belum dilakukan insan sepak bola di Indonesia di bidang advokasi, pengembangan kapasitas dan komunikasi.
"Selain 3 hal, kami juga berharap menjadi mitra strategis PSSI dalam melakukan program pembinaan melalui perwakilan kami di 20 provinsi," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia, Ignatius Indro. “Suporter di Indonesia adalah suporter sepak bola paling fanatik di dunia. Saya bisa menjamin itu,” katanya.
Namun Indro berpendapat, suporter Indonesia belum menjadi mitra sepak bola Indonesia, baik pada level klub maupun tim nasional. “Suporter ini hanya diarahkan sebagai pembeli tiket, setelah pertandingan kemudian dilepas, belum dijadikan mitra,” tambahnya.
Mantan kapten Timnas Indonesia yang juga GM Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman, mengapresiasi program yang dilakukan SIJ, khususnya pembinaan suporter. Namun dirinya juga mengharapkan pembinaan suporter dapat dilakukan dengan lebih konkret melalui regulasi dan edukasi.
“Suporter Indonesia harus juga belajar tentang pemahaman regulasi sepak bola dan menurut saya saat ini sudah cukup baik peningkatannya,” jelas Ponaryo.
Anggota DPR RI dari Komisi X, Ledia Hanifa Amaliah, mengatakan, di Komisi X memang belum pernah bicara tuntas tentang suporter. Bahkan menurut dia, secara undang-undang, suporter belum dimasukkan maksimal sebagai bagian dari olahraga. “Belum ada keterkaitan antara suporter dengan klub sepak bola. Padahal sepak bola tidak asik tanpa suporter, tidak seru. Banyak hal kreatif dilakukan suporter yang membuat pertandingan menjadi lebih menarik,” katanya.
Ledia juga menggarisbawahi bahwa suporter memang belum “dipikirin” karena dalam prolegnas pun perubahan undang-undang olahraga tidak masuk. “Di Komisi X memang tidak terlalu banyak bicara sistem olahraga nasional. Itu memang pekerjaan rumah yang sangat besar,” tambahnya.
SIJ merupakan perkumpulan yang anggotanya berkontribusi pada prestasi sepak bola Indonesia dengan damai dan bermartabat. SIJ memiliki misi untuk bersama-sama mengisi ruang kosong persepakbolaan Indonesia demi terciptanya sepak bola Indonesia yang sehat, damai, bermartabat, berprestasi dan juara.
SIJ didirikan Oktober 2018 dan diketuai oleh Hendri Satrio dan Simon Pimpin Nainggolan sebagai Sekretaris Jenderal. Beberapa tokoh Indonesia yang tergabung dalam SIJ adalah Achsanul Qosasi, Prof Firmanzah dan Alvin Lie.