Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta.Ketersediaan jagung untuk pakan ternak di dalam negeri masih terbatas, maka dari itu belum lama ini peternak mandiri mendapat pasokan jagung yang berasal dari pinjaman 10.000 ton jagung dari perusahaan feedmill besar seperti Chaeroen Pokphand dan Japfa.
Bagaimana pemerintah mengembalikan jagung yang dipinjam dari korporasi tersebut?
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) I Ketut Diarmita menjelaskan, teknis pengadaan hingga distribusi jagung yang dipinjam dari korporasi untuk para petani merupakan tanggung jawab Bulog.
"Terkait dengan jagung sebenarnya semua sudah kita koordinasikan baik dengan sekjen dengan dirjen baik institusi terkait termasuk Bulog. permasalahannya sekarang kita tidak perlu membahas mengenai pinjam jagung, tapi yang penting adalah peternak kita dapat jagung,"jelas dia di Kementerian Pertanian, Kamis (22/11/2018).
Ia menjelaskan, yang paling penting dari kebijakan ini yaitu para peternak bisa segera mendapatkan jagung untuk pekan ternak.
"Karena, tolok ukurnya satu bagaimana peternak kita tetep jalan dan mereka mendapat keuntungan yang wajar sudah itu saja," kata dia.
Sementara itu ketika ditanya mengenai skema pengganian kepada Feedmill Chaeroen Pokphand dan Japfa, ia menjelaskan segala pengembalian dan urusan mengenai peminjaman jagung diserahkan kepada bulog.
"Jadi begini sebenarnya yang minjam jagung itu bukan kita yang pinjam jagung itu kan Bulog. Karena Bulog yang ngadain, jadi yang mengembalikan Bulog sendiri," jelas dia.
Sementara itu sebagai informasi, Kementerian Pertanian meminjam 10.000 ton jagung ke perusahaan pakan ternak besar atau feedmill. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak mandiri.
Pinjaman jagung tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Bulog. Artinya, ketika impor jagung masuk di gudang Bulog akan dikembalikan langsung ke feedmill. Program ini dilakukan karena menimbang lamanya waktu masuk impor jagung di tengah kebutuhan pakan ternak yang tak bisa ditunda.
Sementara itu, hingga saat ini realisasi peminjaman jagung telah dilakukan sebanyak 1.500 ton. Jagung tersebut dijual dengan harga Rp 4.000 per kilogram untuk peternak mandiri. (dtf)