Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Korea Utara tetap melek teknologi walaupun dikenal sebagai negara tertutup. Buktinya, tahun depan Korut akan jadi tuan rumah konferensi blockchain dan cryptocurrency tingkat internasional.
Korean Friendship Association (KFA) menyebut Pyongyang, ibukota Korut, siap menggelar konferensi blockchain dan cyrptocurrency yang dilangsungkan pada tanggal 18-25 April 2019.
Dikutip dari NK News, Kamis (22/11/2018), KFA mengklaim bahwa ajang tersebut akan dihadiri pakar internasional yang bakal berbagi ilmu dan visinya, membangun koneksi, dan mendiskusikan peluang bisnis di bidang tersebut.
Dengan merogoh kocek 3.300 Euro per orang, pengunjung dapat menghadiri konferensi dan tur di Pyongyang, Panmunjom, dan Kaesong, termasuk kantor penghubung antar-Korea yang baru didirikan. Selain itu, pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam mempresentasikan bisnis umum maupun pertemuan bisnis pribadi dengan rekan-rekan yang tertarik.
Konferensi ini pada dasarnya terbuka untuk umum walaupun ada pengecualian. KFA melarang warga Korea Selatan, Jepang, dan Israel yang ingin mendatangi konferensi blockchain dan cryptocurrency tingkat internasional di Pyongyang tersebut.
Sementara warga Amerika Serikat (AS) justru dipersilakan ikut serta. Padahal pemerintah AS sudah mengimbau warganya tidak mengunjungi Korut, kecuali bagi mereka yang berprofesi sebagai wartawan, relawan kemanusiaan, dan punya kepentingan nasional.(dtn)