Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini kembali mengalami penguatan. Dari data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) atau kurs tengan Bank Indonesia (BI) dolar AS tercatat Rp 14.552. Sementara itu berdasarkan data Reutersdolar AS tercatat Rp 14.504.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan tekanan dolar AS ke rupiah memang sudah mereda. Ini terjadi karena normalisasi kebijakan di AS sudah mulai mereda.
"Tensi di AS sudah makin rendah, memang kalau terlalu kencang akan berimbas ke negara berkembang seperti yang sudah terjadi di Argentina, Turki hingga Venezuela," kata Wimboh di kompleks BI, Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Wimboh mengungkapkan hingga akhir tahun dolar AS bisa berada di kisaran Rp 14.500-14.600 merupakan angka yang baik. "Saya kira level rupiah saat ini bisa bertahan hingga akhir tahun dan normal," ujar dia.
Dia menambahkan, negara berkembang memang harus waspada dengan aliran modal asing yang keluar dari negaranya. Karena aliran modal keluar ini akan mempengaruhi perekonomian.
Dari data RTI, penguatan rupiah terhadap dolar AS tercatat yang paling tinggi di Asia. Rupiah menguat hingga 114 poin (0,78%) mengungguli mata uang Korea, India, Filipina, Jepang, Thailand, Hong Kong, Malaysia hingga Singapura.
Sementara Australian Dollar, New Zealand Dollar, Canadian Dollar, Chinese Yuan hingga Taiwanese Dollar jadi mata uang yang tunduk terhadap dolar AS. (dtf)