Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan.Meski dalam beberapa tahun terakhir halaman sastra di media cetak terus berkurang, namun geliat sastra di Sumatra Utara (Sumut) tetap bergairah. Bahkan ada indikasi mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan bermunculannya komunitas sastra di sejumlah daerah di provinsi ini.
Hal itu dikatakan sastrawan Nasib Ts, dalam Omong-omong Sastra (OoS) yang berlangsung di Taman Budaya Sumatra Utara (TBSU), Jalan Perintis Kemerdekaan, No 33, Medan, Minggu (25/11/2018). Kali ini OoS yang merupakan paguyuban sastra yang sudah berumur kurang lebih setengah abad ini, diselenggarakan oleh Sanggar Generasi yang didukung oleh sejumlah seniman di Medan.
Dalam makalahnya, Nasib mencontohkan beberapa komunitas sastra yang tetap eksis di Sumatra Utara itu, antara lain Komunitas Sastra Indonesia (KSI) Medan, LABSAS, Komunitas Home Poetry, Komunitas Rumah Kata, KOMPAK, KONTAN, KOMISI. Sebelumnya ada FKS dan Kedai Sastra Kecil Sastra.
Beberapa komunitas yang muncul sesudahnya, antara lain Forum Sastrawan Deliserdang (Fosad), Komunitas Kata-Kata, Komunitas Sastra Padang Bulan dan sebagainya.
Belum termasuk komunitas-komunitas kepenulisan yang tidak hanya fokus pada karya sastra, misalnya Forum Lingkar Pena (FLP), Ikatan Penulis dan Pembaca Sumatera Utara, Ikatan Penulis Wanita Sumatera Utara, FOKUS UMSU, AGBSI Sumut dan komunitas kepenulisan lainnya.
Pertumbuhan komunitas itu juga terjadi di luar Medan seperti Deli Serdang, Binjai, Pematang Siantar, Rantau Prapat, Tanjungbalai.
"Hal itu menegaskan, sastra adalah kebutuhan dasar bagi manusia. Sehingga ia tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi yang katanya sedang melemah dan berindikasi pada ditutupnya halaman sastra di media cetak," kata Nasib.