Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bantul - Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, membantah melakukan korupsi dana apel dan kemah pemuda Islam 2017. Dia menilai kasus itu seperti dicari-cari. Dia juga menyesalkan ada media yang tendensius dalam memberitakan kasus tersebut.
"Jadi kalimat media ini kan cenderung tendensius, bahkan menuduh. Misalnya ada media yang menulis 'Korupsi Dahnil, saya itu korupsi apa," kata Dahnil kepada wartawan di sela-sela sidang tanwir pra Muktamar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Minggu (26/11/2018) malam.
Dahnil lalu menyebut nama sebuah media yang dinilainya telah terlalu tendensius memyebut dirinya melakukan korupsi.
"Masak korupsi Dahnil, saya korupsi apa? Itu pertama. Ini terkait dengan sesuatu yang bagi kami aneh. Aneh kenapa? Karena kasus ini seperti dicari-cari, tiba-tiba seolah-olah kami melakukan korupsi," lanjutnya.
Dia menjelaskan, kegiatan apel dan kemah pemuda Islam 2017 merupakan inisiatif Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemempora). PP Pemuda Muhammadiyah memutuskan berpartisipasi karena diminta pemerintah melalui Kemempora.
"Padahal sejak awal kami ingin berkomitmen membantu pemerintah terhadap situasi yang tidak kondusif pada saat itu, dianggap Presiden Jokowi antiIslam dan segala macam," ungkapnya.
Namun keikutsertaan Pemuda Muhammadiyah dalam acara tersebut ternyata menuai polemik. Dahnil menduga organisasi yang dipimpinnya dikerjai oleh pihak-pihak tertentu. Oleh karenanya, pihaknya memutuskan mengembalikan dana kegiatan itu.
"Kemarin kami sudah sampaikan kepada Kemenpora mekanismenya (pengembalian dana kegiatan). Kami baru kirimkan cek ya Rp 2 miliar, nah kami sedang menunggu mekanismenya. Apakah kami harus bayarkan ke kas negara atau seperti apa," pungkas dia. dtc