Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sidikalang. Dua orang Warga Negara(WN) China diduga menjual laptop selundupan di kawasan wisata Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. Keduanya adalah LX (52) dan WH (42). Mereka mempergunakan visa turis. Kedua WNA bersama seorang warga Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur diinterogasi di Mapolres Dairi, Senin (26/11/2018)
Kasus itu mengemuka pasca transaksi dengan Jon Darwin Sitanggang (35) di Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan. Salah seorang di antaranya menawarkan barang kepada konsumen dengan menyebut spesifikasi barang itu tinggi. Terpaksa dijual lantaran kehabisan ongkos.
Setelah tawar-menawar, akhirnya penjual menyetujui harga Rp.2 juta. Namun, setelah Sitanggang mengecek, spesifikasi tak sesuai. Dia kemudian mencari WNA itu dan bertemu di SD Inpres di Desa Paropo 1, Kecamatan Silahisabungan.
Sekretaris Desa Paropo 1, Dermawin Sidebang membenarkan WNA itu bersedia mengembalikan uang, tetapi Sitanggang menolak. Akhirnya, kasus dilimpahkan ke Polres Dairi atas arahan Polsek Sumbul. Ditambahkan, di sekolah, mereka juga menjual laptop dengan dalih butuh uang buat ongkos pulang.
Personel Satreskrim terpaksa mendatangkan seorang pengusaha lokal membantu sebagai penterjemah. Diketahui. bahwa mereka sudah bolak-balik ke Indonesia. Beberapa negara juga telah dijalani. KBO Satreskrim Polres Dairi, Iptu Hotman Purba mengatakan, kewenangan penyidikan kasus yang melibatkan WNA ada di tingkat Polda.
Sehubungan itu, keduanya dipastikan diserahkan guna proses lebih lanjut. Diduga, menjual barang seludupan. Dari permintaan keterangan terhadap keduanya, kata Purba, produk elektronik itu memang barang bekas.
Mereka naik mobil sendiri dari Jakarta, selanjutnya memuat laptop aneka merek ke Pekanbaru. Dari sana bergerak ke beberapa lokasi menumpang mobil Innova AG 1298 YO. LX dan WH mempergunakan jasa sopir. "Di dalam mobil, terdapat 39 unit lagi laptop, setelah 1 unit sempat terjual," sebutnya.