Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Keuangan meminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai bisa lebih mendorong ekspor. Salah satunya dengan mengubah wajah (rebranding) kawasan berikat. Hal itu dilakukan demi membenahi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Kawasan berikat merupakan tempat menimbun barang impor untuk diolah yang hasilnya bakal diekspor.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, pihaknya ingin Ditjen Bea Cukai mengoptimalkan kawasan berikat untuk meningkatkan ekspor. Melalui rebranding, diharapkan ekspor bisa lebih besar daripada impor.
"Bahwa hari ini telah di-launch rebranding kawasan berikat. Ini langkah strategis Bea Cukai dorong ekspor. Diharapkan 1 banding 3, impor 1 ekspor 3 sehingga bisa perbaiki CAD, ekspor lebih tinggi, impor bisa kita atasi," kata dia di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).
Terkait hal itu, Mardiasmo menyampaikan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta jajarannya memperbaiki birokrasi ekspor, salah satunya birokrasi di Bea Cukai yang diharapkan makin baik.
"Bu Menteri selalu oyak-oyak,kalau perlu disabeti, dipecut agar kita reform, karena salah satu stigma birokrat kadang lambat, tidak mau usaha keras. Bu Menteri selalu ini harus, Bea Cukai lebih bagus supaya betul betul kita memberi yang terbaik," paparnya.
Sejumlah hal pun sudah dilakukan oleh Kementerian Keuangan dengan memberikan insentif bagi pelaku usaha. Perizinan juga sudah dipermudah agar meringankan kerja pelaku usaha.
"Semua perizinan dimudahkan selama penuhi syarat, penuhi aturan main, kita tidak like and dislike, semua objektif, transparan, by IT, sehingga terbuka semuanya," tambahnya. (dtf)