Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Edy Rahmayadi akan mencari waktu guna bicara panjang lebar soal persepakbolaan d tanah air, serta menanggapi tuntutan mundur dirinya dari jabatan Ketua Umum PSSI yang disampaikan sejumlah kalangan atas prestasi jeblok timnas.
Hal itu disampaikan Edy kepada wartawan seusai melantik Bupati Padang Lawas Utara Andar Amin Harahap beserta wakilnya Hariro Harahap, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Selasa (27/11/2018).
Diawali pertanyaan oleh seorang wartawan televisi swasta yang meminta tanggapannya soal pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahwari yang meminta agar PSSI melakukan evaluasi besar-besaran. Hal itu mengingat prestasi tim nasional di Piala AFF Asia Tenggara yang jeblok. Hanya mampu menang atas tim lemah Timor Leste, kalah melawan Thailand dan Singapura. Sedangkan melawan Filipina cuma mampu bermain kacamata.
"Tak bisa sambil jalan, panjang ini, ya...," jawabnya sambil berjalan meninggalkan Aula Raja Inal Siregar di kantor Pemprov Sumut tempat acara pelantikan berlangsung.
Menanggapi pernyataan Imam yang dimuat di media online tersebut, Edy berusaha bertahan. Seakan tidak berbuat kesalahan atau kekeliruan apapun.
"Kau percaya kepada Gubernur atau Menpora. Menpora bukan menteri politik," ucapnya.
Edy menjanjikan kepada wartawan yang mengerubutinya akan ada waktu baginya untuk menjelaskan secara panjang lebar tentang hal tersebut.
"Nanti akan ditentukan waktunya, kapan saya tak tahu. Mana ini Sitorus. Nanti kau tanya sepuasmu. Nantilah, tak bisa menjelaskan sambil jalan," jawabnya.
Seperti diketahui, berbagai pihak menuntut agar Edy tidak rangkap jabatan, yakni Gubernur Sumut dan juga Ketum PSSI. Dia harus memilih salah satunya agar bisa fokus dan mampu memberi peringatan penuh.
Memimpin PSSI tidak bisa sambil lalu jika ingin meraih prestasi optimal. Sejumlah media dalam editorialnya secara terang-terangan mendesak agar Edy meletakkan jabatannya sebagai Ketum PSSI.