Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Panyabungan. Sebulan pasca hanyutnya dua jembatan di Tambangan, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara, getek menjadi alternatif penghubung antara Kelurahan Laru dan 7 desa di seberang Sungai Batang Gadis. Keberadaan getek ini sudah hampir tiga minggu dioperasikan.
Getek dioperasikan untuk sementara waktu sesuai dengan arahan Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution. Sebelum getek ini dioperasikan, hampir seminggu sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Madina sempat mengoperasikan perahu karet untuk penyeberangan warga. Namun, seiring getek ini selesai dibuat dan dioperasikan, perahu karet milik BPBD pun di tarik kembali.
"Getek ini dioperasikan mulai seminggu pasca hanyutnya dua jembatan di kawasan ini. Hal ini sesuai dengan arahan Bupati Madina untuk membuat getek sebagai alternatif penyeberangan sementara," ujar Kepala Desa Tambangan Tonga, Hamdan, Rabu (28/11/2018)..
Terkait dengan kutipan pembayaran bagi warga yang menyeberang, jumlah besarannya seikhlas hati. "Tidak ada patokan, seikhlas hati. Sebab yang mengoperasikan adalah warga kita juga," ujar Hamdan.
Hamdan juga berharap kepada pemerintah, utamanya pihak rekanan agar segera menuntaskan pembangunan jembatan yang hanyut ini. Sebab, warga sudah lama menunggu pembangunan jembatan ini. Keberadaan jembatan sangat urgen bagi warga di 7 desa seberang Sungai Batang Gadis di Kecamatan Tambangan.
Getek dioperasikan 3 orang. Terkadang penumpang harus menunggu kedatangan penumpang lainnya agar diseberangkan secara bersama sama.