Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanjungbalai. Dinas Pemberdayaan Perempuan Pelindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (DP3A dan PMK) Kota Tanjungbalai menyosialisasikan Puskesmas dan Sekolah ramah anak menuju Tanjungbalai Kota Layak Anak 2019.
Sosialisasi tersebut dibuka oleh Kepala DP3A dan PMK Tanjungbalai, Darul Yana Siregar, serta dihadiri nara sumber dari PKPA Medan, Sulaimam ZM, dan Pengurus KPAI Tanjungbalai, Agus Salim Hutagalung, dan kepala sekolah, puskesmas, OPD dijajaran Pemko Tanjungbalai.
Darul Yana mengatakan, sosialisasi pusjesmas dan sekolah ramah anak bertujuan untuk menjalin sinergitas dan menyatukan persepsi dalam persiapan menuju Tanjungbalai Kota Layak Anak (KLA) pada 2019 mendatang. Dari sekian banyak indikator suatu daerah menjadi KLA wajib didukung sekolah dan puskesmas yang ramah terhadap anak.
"Diharapkan melalui kegiatan ini jajaran OPD bisa bersinergi dan menjalin kerjasama mewujudkan Tanjungbalai sebagai Kota Layak Anak yang akan dicanangkan pada Maret 2019," kata Darul Yana, Rabu (28/11/2018).
KPAI Tanjungbalai, Agus Salim Hutagalung, menjelaskan, tujuan KLA diantaranya suatu daerah bebas dari pekerja dan kekerasan terhadap anak sebagai upaya melindungi hak-hak mereka.
Beberapa indikator KLA meliputi persentase anak yang teregistrasi dan mendapatkan kutipan akta kelahiran, tersedia fasilitas informasi dan ruanga layak anak, dan jumlah kelompok anak termasuk forum anak yang ada di kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan," tuturnya.
PKPA Medan, Sulaiman ZM, mengatakan, sekolah ramah anak merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama mengikuti proses belajar dengan fasilitas yang bersih, aman, ramah, inklusif, sehat, asri, nyaman, dan aman.
Puskesmas ramah anak setidaknya harus menjamin tersedianya tenaga medis yang memahami tentang hak dan kesehatan anak serta tersedianya ruang pelayanan khusus dan konseling bagi anak.
"Selain sarana infrastruktur, untuk mewujudkan KLA juga dibutuhkan kerja sama anatar pemerintah, dunia usaha, stakeholder hingga peran media baik cetak, elektronik, dan media cyber," pungkasnya.