Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Seratusan tenaga honor kesehatan dan guru bersama masyarakat Kabupaten Simalungun melakukan aksi demonstrasi di Mapolda Sumatera Utara (Sumut), Kamis (29/11/2018) siang.
Kedatangan massa yang tergabung dalam Forum Honor Simalungun Berjuang (FHSB) ini dilakukan untuk mendesak kepolisian, agar Bupati Simalungun JR Saragih segera ditangkap atas dugaan pemalsuan legalisir ijazah yang digunakannya untuk maju sebagai Cagubsu lalu.
"Tuntutan kami yang utama ialah meminta dan mendukung pihak kepolisian agar mengusut kasus dan menangkap tersangka JR Saragih. Karena akibat mandegnya pengusutan yang dilakukan, membuat banyak permasalahan terjadi di Kabupaten Simalungun," ungkap korlap aksi, Ganda Armando Silalahi kepada wartawan.
Ganda yang juga merupakan guru ini mengaku, dalam kepemimpinannya sebagai Bupati, JR Saragih juga memerintah secara diktator dan semena-mena. Dimana gaji mereka di tahun 2016 tidak dibayarkan selama 6 bulan sejak Juli sampai Desember. Malah sejak Juli 2018 ini, gaji mereka juga diturunkan dari Rp 2 juta menjadi Rp 1 juta.
"Jadi kami merasa ditindas, seluruh honorer di kabupaten simalungun ada sekitar 5000 orang. Alasannya karena PAD (Pendapatan Asal Daerah) tidak sampai target," jelasnya.
Selain itu, sambung Ganda pihak pemerintahan Simalungun juga kerap melakukan pungli kepada mereka. Yakni sebesar Rp 15-20 juta untuk memperpanjang kontrak mereka.
"Kami sudah melakukan 5 kali aksi di Simalungun, tapi nggak ada tanggapan. Jadi kami ingin JR Saragih ditangkap, agar terjadi perubahan di Simalungun," tandasnya.
Sementara itu dalam orasinya, salah seorang massa aksi menyatakan, jika mereka sudah bosan dipimpin oleh seorang diktator yang menjalankan pemerintahan secara sewenang-wenang. Bahkan ia menyebutkan, pada tahun 2019 mendatang, sejumlah tenaga honor di Kabupaten Simalungun juga berencana akan dipecat dari pekerjaan.
"Kepada Kapolda, tolong usut tuntas, dan tangkap JR Saragih. Hukum jangan tajam kebawah tapi tumpul keatas," sebutnya.
Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan yang dikonfirmasi mengenai aksi ini mengaku telah menerima aspirasi dari para pengunjuk rasa tersebut. "Tuntutan massa sudah kita terima dan selanjutnya akan dipelajari," tandasnya.