Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Banda Aceh. Sekitar 113 narapidana dikabarkan melarikan diri dari LP Kelas II A Lambaro, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Kamis (29/11/2018), sekira pukul 18.45 WIB. Kaburnya seratusan napi lapas Lambaro tersebut setelah membobol pintu dan jendela teralis besi. Mereka membobol LP itu diduga mengunakan alat linggis, martil dan peralatan tukang lainnya.
Setelah membobol LP itu puluhan napi melarikan diri melewati areal persawahan yang berdekatan dengan LP Lambaro tersebut. Diduga, para napi sudah mempersiapkan secara terencana.
“Mereka kabur setelah merusak kawat pembatasan dan jendela di ruang penerimaan tamu, dan kemudian kabur lewat jendela,” kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto, di Banda Aceh.
Saat ini, kata Kapolresta Banda Aceh ini, aparat kepolisian, TNI dan sipir sedang melakukan pengejaran terhadap napi yang melarikan diri.
Terkait motif kaburnya seratusan napi tersebut, Kapolresta mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti motif kaburnya napi-napi tersebut.
“Kita belum mengetahui motif kaburnya para tahanan LP Lambaro tersebut, kita masih identifikasi jumlah totalnya napi yang kabur saja,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Kombes Pol Trisno menambahkan, dipastikan tidak terjadi kerusuhan saat para napir kabur. Hanya saja seorang penjaga dipukul oleh napi.
“Tidak ada kerusuhan sekarang situasi sudah kondusif, dan hingga saat baru empat tahanan yang berhasil ditangkap, 3 orang ditangkap personil Polsek, dan 1 ditangkap oleh sipir,”sebut Kapolresta.
“Saat saya melintas di jalan depan lapas, langsung ditodong oleh para napi menggunakan dengan senjata tajam, dan mereka membawa kabur sepeda motor saya,”kata seorang saksi yang menjadi korban perampasan sepeda motor di kawasan tersebut.
Bedasarkan informasi sementara, jumlah keseluruhan napi yang menghuni lapas Lambaro sebanyak 726 orang, setelah apel pasca insiden napi tersisa menjadi 613 orang, dan yang melarikan diri ada 113 narapidana.