Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tim pemenangan yang dibentuk dari tingkat nasional hingga ke daerah-daerah ternyata hingga saat ini belum berkontribusi terhadap peningkatan elektabilitas atau tingkat keterpilihan masing-masing calon presiden. Baik pasangan Jokowi-Amin (01) maupun Prabowo-Sandi (02). Yang mempengaruhi adalah intensitas pasangan capres turun langsung mendatangi warga ke berbagai wilayah dan aktivitas.
Seperti yang dilakukan calon wakil presiden nomor urut 01 Sandiaga Uno. Kedatangannya ke pasar-pasar menjumpai ibu rumah tangga atau emak-emak secara signifikan meningkatkan popularitas dan elektabilitas mereka.
Direktur Eksekusi Indonesia Political Survey & Consulting atau Indopol, Ratno Sulistiyanto menjelaskan pada rilis survei elektabilitas capres di Sumatra Utara, di Cambridge Hotel, Medan, Kamis (29/11/2018). Menurutnya, tim kampanye daerah (TKD) belum melakukan apapun guna mendongkrak elektabilitas capres.
"Lihat saja di Jawa Timur, dis ana tim kemenangan Jokowi-Amin baru terbentuk," ujar Ratno.
Agar TKD masing-masing capres memberi dampak signifikan, ungkapnya, mereka harus datang ke warga menjelaskan program yang akan dikerahkan 5 tahun mendatang yang memperlihatkan keberpihakan kepada rakyat.
Di Sumut, seperti diketahui TKD pasangan Jokowi-Amin paling aktif mendirikan kelompok relawan. Dalam beberapa minggu terakhir, setidaknya 5 relawan pendukung yang dideklarasikan. Di antaranya, Perempuan Tangguh Pilih Jokowi (Pertiwi), Galang Kemajuan (GK) Jokowi, Dojo, Barisan Nusantara.
Survei Indopol di Sumut pada 24/10 hingga 15/11 lalu memperlihatkan elektabilitas Jokowi-Amin lebih tinggi dari Prabowo-Sandi, masing-masing 55,99% dan 34,83%. Sebanyak 9,18% responden yang belum menentukan pilihan. Survei dilakukan dengan pola wawancara tatap muka kepada 1.000 responden dari 100 desa/kelurahan terpilih di 33 kabupaten/kota di Sumut. Margin error 3,2%.