Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Markas besar Deutsche Bank di Frankfurt diserbu jaksa dalam investigasi terkait kasus pencucian uang. Jaksa umum Jerman menuduh bahwa dua anggota staf bank telah membantu proses pencucian uang klien untuk kegiatan kriminal.
Mengutip dari BBC pada Jumat (30/11/2018), mobil polisi terlihat di luar menara markas bank terbesar di Jerman itu. Lima kantor bank terbesar di Jerman ini ikut digeledah dalam operasi yang melibatkan sekitar 170 polisi dan pejabat.
Pihak berwajib ingin mencari tahu apakah staf Deutsche Bank membantu klien mengatur rekening luar negeri untuk mentransfer uang dari kegiatan kriminal. Investigasi telah dilakukan sejak bulan Agustus, berfokus pada beberapa kasus kegiatan cuci uang yang terjadi antara 2013 dan awal 2018.
Deutsche pertama-tama dihubungkan dengan skandal pencucian uang yang cukup besar di Danske Bank Denmark. Awal bulan ini, Deutsche menegaskan bahwa pihaknya terlibat dalam pemrosesan pembayaran untuk bank Denmark di Estonia.
Investigasi internal oleh Danske Bank menemukan bahwa pembayaran senilai €200 miliar atau senilai Rp 325 trilun (pada kurs Rp 16.288) disalurkan melalui cabang Estonia. Bank dari Denmark itu mengatakan banyak dari pembayaran transaksi tersebut mencurigakan.
Sedangkan Deutsche Bank mengatakan telah mengakhiri hubungannya dengan Danske Bank pada 2015. Setelah mereka mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan.
Lalu pada 2016, jaksa menuduh lebih dari 900 klien dilayani oleh anak perusahaan Deutsche Bank yang terdaftar di British Virgin Islands, menghasilkan volume sebesar € 311 juta atau Rp 500 triliun. Tuduhan tersebut dipicu oleh laporan-laporan dalam "Panama Papers" pada tahun 2016.
Deutsche Bank pun telah dikenakan sanksi karena telah gagal menangani pencucian uang, salah satunya pada kasus pencucian uang Rusia. Pada bulan September, regulator keuangan Jerman memerintahkan bank untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan organisasi terorisme.
Auditor independen pun telah ditunjuk untuk memantau upaya Deutsche Bank selama tiga tahun karena kasus tersebut. Pada 2017, Deutsche Bank didenda £ 504 juta atau Rp 9 triliun (pada kurs Rp 18.282) oleh regulator AS dan Inggris, sehubungan dengan kasus rencana pencucian uang Rusia.
Pada kasus tersebut klien secara ilegal memindahkan $ 10 miliar senilai Rp 140 triliun (pada kurs Rp 14.307) keluar dari Rusia. Pemindahan tersebut melalui saham yang dibeli dan dijual lewat kantor bank Moskow, London, dan New York.(dtf)