Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dusun Sembekandua di Desa Suka Makmur, Kecamatan Hutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara ternyata memiliki potensi kopi. Potensi ini bisa dijadikan peluang usaha yang saat ini sedang populer.
Namun sayangnya, potensi ini belum dikenal masyarakat luas. Bahkan selama ini, hasil pertanian ini dipasarkan ke Berastagi, Kabupaten Karo. Karenanya, Sembekandua Coffee berusaha untuk mengangkat potensi tersebut dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memperkenalkannya melalui pameran, bazar tidak hanya di Sumut namun ke provinsi lainnya di Indonesia.
Darwis Halomoan Harahap, selaku pemilik usaha Sembekandua yang menjadi pendampingan petani di Dusun Sembekandua sekaligus penggerak kopi Delis Srdang pertama menggagas untuk menaikkan kopi Deli Serdang ini.
Ditemui disela-sela acara Indonesia Internasional Biker Gathering yang digelar di Lapangan Benteng, Jumat (30/11/2018), menuturkan, pihaknya sejak 2017 akhir mulai mendampingi petani serta memperkenalkan kopi Deliserdang ini ke publik. Bahkan pada Februari 2018, mereka mulai intens mengikuti pameran dan bazar.
"Awalnya pun, kami tidak percaya itu Deliserdang. Namun setelah kami croscek ke Dinas Pertanian melalui PPL, bahwasanya itu wilayah beliau. Kemudian kami pastikan lagi dengan menggunakan data, dan itu benar kawasan Deli Serdang, baru kami percaya," ujar Darwis Halomoan.
Sebenarnya ujar Darwis, pertama kali masuk ke Dusun tersebut awalnya bukan untuk menaikkan kopi Deli Serdang, melainkan berjualan pupuk. Akan tetapi setelah melihat masuk ke daerah ini, ternyata cukup tertinggal.
Sebab ekonominya sangat lemah, akses jalan rusak, tidak ada listrik, tempat ibadah tidak layak pendidikan sekolah tidak ada serta pelayanan kesehatan. "Atas dasar itulah sebenarnya, kita ingin mengangkat Kopi ini," ujar Darwis yang mengaku sudah memiliki basic kopi selama 18 tahun.
Masih kata Darwis, di daerah tersebut memiliki sebanyak 65 kepala keluarga (KK) dengan luas areal 300 hektar. Namun hanya 150 hektare saja yang dikelola masyarakat setempat, selebihnya dikelola pendatang dari berbagai daerah seperti Medan, Karo.
Daerah ini sebutnya, berada di dataran 1350 hingga 1500 mdpl, diantara jurang dan bukit. Saat ini sebutnya, sudah ada dua kelompok Tani di Dusun tersebut dan didukung Dinas kehutanan Provinsi yang berada di Sibolangit, dan juga Pemkab Deli Serdang.
Dalam kesempatan yang sama, Darwis menyebutkan pihaknya sudah mengikuti berbagai pameran dalam rangka memperkenalkan kopi Deli Serdang ini. “Yang paling jauh yang pernah kita ikuti di Bali. Bahkan kopi ini cukup diterima di lidah orang Bali,” ujarnya.
Selain itu, Sembekandua ini juga sudah memiliki outlet di Bandung. Nanti sambungnya, pada 8 hingga 10 Desember mendatang, pihaknya mendapatkan undangan dari gubernur Jawa Barat untuk mengikuti festival kopi pada hari Perkebunan Nasional di gedung Sate. "Kita dapat satu booth gratis," ujarnya.
Darwis mengaku melalui kopi ini memiliki impian bisa menuntaskan persoalan sosial warga di Dusun Sembekandua tersebut. Sejauh ini, untuk pemasaran kopi tersebut selain mengandalkan media online serta pameran-pameran juga menggunakan sistem jemput bola ke berbagai Coffee Shop yang ada di Medan. Karenanya, saat ini Sembekandua sudah memiliki 9 mitra Coffee Shop selain di Medan juga ada di Tebing Tinggi.