Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rektor Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Crismis Novalinda Ginting, menyatakan turut berduka cita kepada korban yang tertimpa tembok penahan air di Pemandian Alam Daun Paris Raja Berneh, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Minggu (2/12/2018). Dalam kejadian itu, 7 mahasiswa Unpri tewas, 9 lainnya luka-luka.
"Saya, Rektor Universitas Prima Indonesia beserta seluruh segenap civitas akademika Unpri menyampaikan ungkapan belasungkawa dan turut berdukacita yang sedalam dalamnya atas peristiwa tersebut. Kami mendoakan semoga korban yang meninggal dunia diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa, dan kepada para keluarga korban diberi kekuatan, ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini," katanya kepada medanbisnisdaily.com, Minggu malam (2/12/2018).
Dikatakan Rektor, pihaknya mendapatkan informasi bahwa para mahasiswa ini atas inisiatif mereka sendiri untuk berlibur dan berwisata ke tempat pemandian air panas ini.
Ditanya soal tanggung jawab kampus atas peristiwa ini, Humas Unpri, Devi Marlin mengaku akan berkoordinasi dengan pimpinan.
"Kami koordinasi dulu. Yang pasti saat ini tim rektorat sudah masih berada di RS Amanda dan RS Efarina untuk mendampingi korban luka yang masih dirawat di RS tersebut. Tim rektorat juga tetap berkomunikasi dengan pihak keluarga korban dan kami turut berbelasungkawa, atas peristiwa itu," ujarnya.
Devi kembali menekankan, acara mahasiswa gabungan dari berbagai fakultas itu merupakan inisiatif sendiri. Diakui Devi itu adalah acara malam keakraban junior-senior yang mereka gelar sendiri.
Seperti diberitakan 7 mahasiswa/i Unpri tewas akibat peristiwa itu. Ketujuhnya adalah Santika Theresia, Emiya Br. Tarigan, Mones, Enjelita Br Ginting, Kering Julanaita Br Bangun, Sendiri Simamora dan Elsa Sari Br.Ginting. Mereka tertimpa tembok penahan air, saat mahasiswa gabungan fakultas itu berkemah di sekitar lokasi pemandian.