Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sukabumi. Usai bertemu presiden RI Joko Widodo Senin (3/12/2018), Muklis Abdul Kholik alias Adul (9), bocah difabel yang berangkat sekolah dengan cara merangkak sejauh 3 kilometer kembali bersekolah hari ini. Kali ini, ia menggunakan ojek bersama ibunya, Pipin.
"Kasihan dia kemarin capek ke Bekasi ikut acara Hari Disabilitas Nasional, jadi pergi pakai ojek," ujar Pipin ditemui di sekolah Adul SDN 10 Cibadak, Selasa (4/12/2018).
Tidak ada sikap berbeda ditunjukan Adul kepada teman dan gurunya, meskipun telah menjalani pengalaman yang cukup istimewa.
Guru-guru di SDN 10 Cibadak Sukabumi menyambut kedatangan bocah kelas 3 SD tersebut. Senyumnya masih mengembang, sebelum masuk kelas dia terlihat menyalami guru kelasnya.
"Tidak ada yang berubah, masih Adul seperti kemarin yang kami didik dan besarkan di sekolah ini. Tidak ada rasa tinggi hati atau gimana meskipun sudah menjalani hari yang istimewa kemarin bertemu dengan presiden Jokowi tidak hanya bertemu malah, dia bahkan digendong," kata Epi Mulyadi, Kepala Sekolah SDN 10, Selasa (4/12/2018).
Adul duduk di deretan bangku depan, hari ini dia mengikuti ujian akhir susulan mata pelajaran kesenian bersama beberapa orang temannya. Epi sendiri berinisiatif menggeser beberapa kegiatan sekolah karena banyaknya tamu setelah Adul dikenal karena semangatnya untuk sekolah.
"Sebagai sekolah tempat Adul mengenyam pendidikan, kami beserta guru merasa bangga keinginan dan mimpi Adul untuk bertemu dengan presiden tercapai. Dia juga bercerita ketika digendong dan foto dengan presiden, dia juga mengaku sudah menyampaikan harapannya untuk mendapatkan pendidikan hingga kuliah nanti," lanjut Epi.
Usai mengikuti pelajaran, seperti biasa Adul melemparkan senyuman kepada awak media yang menunggunya. Dia menceritakan momen-momen saat bersama dengan Jokowi, termasuk keinginannya untuk terus belajar hingga kuliah.
"Saya berterimakasih kepada bapak dan ibu guru di sekolah, kepada wartawan dan semua yang sudah mengantarkan saya bertemu dengan bapak presiden. Saya senang dan bahagia, saya hanya ingin sekolah dan belajar sampai cita-cita saya tercapai," singkatnya didampingi sang ibu, Pipin (45).
Setelah berbicara singkat, Adul kembali menemui teman-temannya. Pipin, sang ibu memperlihatkan sebuah kaki palsu pemberian Kementerian Sosial untuk Adul. Kaki itu belum bisa digunakan maksimal karena Adul harus menjalani therapy agar terbiasa menggunakannya.
"Ini pemberian kementerian sosial kemarin, Adul belum bisa pakai karena harus belajar dulu untuk memakainya," kata Pipin. (dtc)