Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Akibat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 71/2016 yang mengatur tentang wilayah tangkap berikut alat tangkap yang boleh dipergunakan atau tidak, produksi ikan teri medan dari Sumut terancam langka. Sebab ribuan nelayannya tidak bisa turun melaut. Mereka tidak memiliki alat tangkap sebagaimana disyaratkan Permen.
Itu sebabnya saat ini terdapat sebanyak 11.984 kapal milik nelayan teri yang kini menganggur di Belawan. Tidak bisa digunakan melaut guna menangkap ikan teri. Itu sebabnya Forum Nelayan Teri Medan mengadu ke Komisi A DPRD Sumut, Selasa (4/12/2018).
Ketua Forum Nelayan Teri, Arnold Hutabarat kepada Ketua Komisi A, Nezar Djoeli yang memimpin rapat dengar pendapat menyatakan, sejak diberlakukannya Permen 71 banyak dari mereka yang kehilangan mata pencaharian karena hanya menggantungkan diri pada usaha menangkap ikan teri.
"Seharusnya kami diberi dispensasi dari keharusan melaksanakan peraturan menteri kelautan itu. Di wilayah lain di Indonesia seperti di Jawa Tengah juga terdapat nelayan teri yang mendapat dispensasi," ujar Arnold.
Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut yang turut hadir dalam rapat menyatakan karena selama ini para nelayan menggunakan pukat hela atau trawl berkekustsn 10GT yang memakai dua jaring akibatnya semua jenis ikan dihabiskan. Permen mengatur yang bisa dipakai adalah yang berkapasitas 3GT atau pukat apung seperti dipakai di Tanjung Balai.
Terhadap harapan forum nelayan teri, Nezar (Nasdem) yang didampingi Iwan Amin (PAN) dan Megalia Agustina (Demokrat) menyatakan pihaknya akan meminta kementerian kelautan yang dipimpin Susi Pudjiastuti memberikan dispensasi atau kekecualian bagi nelayan. Usaha lain adalah dengan mendorong Dinas Kelautan untuk membuat Peraturan Daerah agar para nelayan tetap bisa menangkap teri tanpa harus mengganti alat tangkap.
"Secepatnya kita akan berangkat ke Jakarta meminta kepada Menteri Kelautan memberi dispensasi kepada nelayan di Sumut. Jika tidak, takkan ada lagi teri medan yang selama ini jadi ikon," ujar Nezar.