Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatra Utara (Provsu), Sabrina, mengatakan, Festival Danau Toba (FDT) masuk ke dalam 100 Calender of event.
"Dari kalendre wisata internasional, FDT jangan masuk di 100 calender of event, tetapi kalau bisa diangkat menjadi urutan ke 50," katanya saat membuka FDT ke-6 di Desa Silalahi 1, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Rabu (5/12/2018).
Ia mengatakan, pelaksanaan FDT sudah berlangsung sejak tahun 2013 yang dilaksanakan secara bergantian. Seperti yang diketahui, kata Sabrina, pemerintah telah menetapkan 10 prioritas destinasi wisata, salah satunya kawasan Danau Toba. Dari 10 prioritas yang dimaksud, ada 4 super prioritas termasuk juga Danau Toba. "Jadi kita sangat bersyukur ditetapkannya menjadi salah satu super prioritas destinasi wisata. Dari target nasional 20 juta kunjungan wisatawan, Sumut ditargetkan 1 juta kunjungan wisata," ujarnya.
FDT Tahun 2018 dibuka oleh Sekda Sumut Sabrina yang dihadiri Deputi Pemasaran Pariwisata, Raseno Aria, Bupati Dairi, Johnny Sitohang, Kejari Dairi, Jonny William Pardede perwakilan Bupati kawasan Danau Toba serta undangan lainnya. Sebelum acara pembukaan, FDT diwarnai dengan kirab budaya dan fashion carnaval. Pembukaan FDT diisi tarian binaan Dinas Pariwisata Dairi serta tarian 5 puak kawasan Danau Toba binaan Dinas Pariwisata Provinsi Sumut. Sebelumnya FDT dijadwalkan dibuka Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edi Rahmayadi.
Deputi Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata RI, Raseno Aria, mengaku, kagum dengan keindahan Danau Toba apalagi budaya yang ada di Danau Toba. Raseno menegaskan, Badan Otorita Danau Toba (BODT) akan mengenalkan dan mengembangkan kawasan Danau Toba. Menurutnya, pelaksanaan FDT selama 4 hari bisa memperkenalkan budaya dan kuliner.
"Sabtu-Minggu pengunjung akan meningkatkan kunjungan ke kawasan. Fasilitas sudah lengkap, ada hotel, dan infrastruktur sudah baik sehingga diharapkan FDT bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Sementara Bupati Dairi, Johnny Sitohang, mengatakan, masyarakat Dairi hidup secara heterogen dan terdiri dari berbagai suku, agama, dan adat istiadat. "Bagi kami perbedaan tidak menjadi penghalang dalam hidup berdampingan saling menghormati dan menghargai satusamalainya, tetapi menjadi momentum merajut pelangi ke Bhinnekaan. Kegiatan FDT yang juga merupakan kawasan Kaldera Toba salahsatu kesempatan untuk pelestarian budaya dan peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.
Kegiatan FDT ini, katanya, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Danau Toba khususnya di kawasan Silalahi. Selain itu juga dapat memperkenalkan seni budaya yang dimiliki daerah itu serta memperkenalkan ekonomi kreatif yang dimiliki warga sekitar Danau Toba.