Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol Agus Andrianto, memberikan "warning" terhadap sejumlah kepala dinas agar mewaspadai penyimpangan di sisa waktu kerja yang ada selama menjabat. Hal itu dilakukannya saat mengevaluasi program 100 hari kerjanya sebagai Kapolda Sumut bersama Muspida di Aula Tribata Polda Sumut, Rabu (5/12/2018).
"Ada sejumlah kepala dinas di antaranya PU, Pendidikan dan lainnya untuk mewaspadai terjadi penyimpangan," ujarnya. Hal itu ditegaskan jenderal bintang dua tersebut usai mendengar paparan dari Karo Ops Polda Sumut, Kombes Pol Makmur Ginting; Dirres Krimsus, Kombes Pol Rony Samtama; Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, dan Wali Kota Medan, T Dzulmi Eldin, saat melakukan evaluasi terhadap program 100 hari kerja tersebut.
Adapun evaluasi tersebut juga dilakukan bersama seluruh wali kota dan bupati se-Sumut, rektor, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Ketua Majelis ulama Indonesia (MUI) Kota Medan dan komunitas masyarakat seperti nelayan dan pengemudi becak bermotor (parbetor).
Agus menjelaskan, hukum merupakan alat rekayasa sosial yang artinya dalam proses, hukum menjadi langkah akhir untuk menindaklanjutinya. Karenanya, hukum digunakan untuk mengajak orang lain berbuat baik, berupa ultimum remedium, yakni penegakan hukum merupakan tindakan terakhir untuk memaksa pengemban fungsi berjalan sesuai tupoksinya.
"Saat ini pesta sudah usai dan saatnya kita mencuci piring. Jangan sampai saat kita mencuci piring atau bersih-bersih masih ada yang melakukan pesta lagi," katanya.
Agus menyampaikan program 100 hari kerja yang sudah dilaksanakan yaitu melakukan penataan terhadap pedagang kaki lima (PKL), penertiban pos polisi dan baliho reklame yang berdiri di jalur hijau dan tanpa izin, tatap muka dengan akademisi, tukang sapu, bilal mayit, Jumat barokah dan subuh berjamaah, penanaman mangrove dan kegiatan sosial lainnya serta pemberantasan premanisme. Dia juga memastikan program tersebut tak hanya berjalan di 100 hari kerja awalnya saja, tapi akan dilanjutkan dengan Program 100 hari kedua.
"Program 100 hari kerja untuk menunjang program nasional dari pemerintah pusat. Di mana ekonomi berjalan, masyarakat aman dan nyaman serta kota terlihat asri dan indah," katanya.
Sementara itu, Karo Ops Polda Sumut, Kombes Pol Makmur Ginting, mengatakan, selama 100 hari kerja Kapolda, aksi kejahatan terlihat mulai menurun. "Dari laporan jajaran Polres, grafik angka kejahatan terlihat menurun. Begitu juga dengan pemberantasan narkoba. Karena petugas kepolisian terus menangkap pelakunya," katanya.
Sedangkan Dirres Krimsus Polda Sumut, Kombes Pol Rony Samtama, mengingatan para kepala daerah dan pejabat lainnya agar tidak melakukan penyimpangan lagi. "Mungkin kemarin sudah kita berikan teguran dengan cara mencubit. Tapi kan tidak mungkin kita beri teguran terus, sekali-kali perlu kita tampar juga," tegasnya.
Rony kemudian menjelaskan, Krimsus Polda Sumut sudah ada menangkap seratusan pejabat yang melakukan penyimpangan dan terakhir terhadap 5 anggota DPRD Tapanuli Tengah.
Ketua FKUB Sumut, H Maratua Simanjuntak, mengatakan, langkah yang dilakukan Kapolda Sumut beserta jajaran merupakan amal ma'ruf nahi munkar yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat banyak. "Program ini harus didukung, sekarang Kota Medan sudah terlihat banyak perubahan dan juga pelayanan di Sumatera Utara sudah lebih baik," tuturnya.
Masyarakat Sumut, lanjut Maratua, seharusnya bangga dengan sosok Kapolda yang tegas dan berbaur dengan semua kalangan masyarakat. "Kita berharap setelah 100 hari pertama ini ada lagi 100 hari kedua, ketiga dan seterusnya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Medan, T Dzulmi Eldin, mengaku banyak terbantu oleh suport Kapolda Sumut untuk melakukan penataan Kota Medan. Namun ia berharap, organisasi perangkat daerah (OPD) dan masyarakat dapat bersinergi dalam memahami tugas dan tanggung jawab yang dilakukan pemerintah untuk menciptakan ketertiban, rasa aman dan nyaman bagi warganya. "Program itu akan berlanjut. Jadi, mana yang belum tertata akan kita tata lagi," tandasnya.