Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Total pendapatan negara tidak cukup untuk membangun fasilitas infrastruktur. Solusinya, pemerintah pusat mulai menggandeng pihak swasta untuk bekerjasama membangun. Supaya proyek berjalan sesuai target, pemerintah memiliki BUMN penjamin yaitu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII.
Direktur Keuangan dan Penilaian Proyek PII, Salusra Satria, menjelaskan tahun ini PII sudah mengawal 17 proyek infrastruktur agar didanai swasta.
Proyek-proyek tersebut yaitu Tol Batang-Semarang senilai Rp 11 triliun dan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated senilai Rp 16,2 triliun. Kemudian di tahun ini PII berencana akan mengawal 22 proyek infrastruktur agar didanai investor atau pihak swasta. Nantinya skema yang bakal digunakan yaitu melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Yang masuk dalam KPBU oleh PII itu tahun depan akan ada 22 proyek infrastruktur," Jumat (7/12/2018).
Ia menjelaskan, proyek-proyek tersebut yaitu Kawasan Teluk Bintuni, proving ground Bekasi, Bandara Tarakan, Bandara Singkawang, Tol Kamal-Teluknaga-Balaraja, Tol Gede Bage-Tasikmalaya-Cilacap, SPAM Karian Serpong, pengerjaan LRT di Cibubur, preservasi jalan lintas barat Sumatera. RSUD Zainal Abidin Aceh.
Dari 22 proyek tersebut, ada 4 proyek yang masuk dalam tahap guarantee principal approval, yaitu pengembangan RSUD Pirngadi Medan, SPAM Kapet Kulonprogo, Bandara Hang Nadim, dan TPPAS Legok Nangka Bandung. Kemudian 2 proyek yang masuk dalam tahap guarantee sign, yakni pembangunan jalan lintas timur di Riau, dan Bandara Labuan Bajo.
"5 proyek lain masuk dalam tahap appraisal, beberapa diantaranya itu pembangunan Pelabuhan Bau Bau, RSUD Krian Sidoarjo, dan Lapas Ciangir Tangerang, Banten," jelas dia.
Penghargaan dalam ASEAN Risk Awards 2018
Berkat kinerjanya tersebut, PII kembali memperoleh penghargaan kategori Public Initiatives dalam ASEAN Risk Awards. Penghargaan ini merupakan yang kedua kalinya di raih PT PII, setelah tahun lalu PT PII meraih penghargaan kategori yang sama.
Penghargaan tersebut diterima oleh Direktur Utama PT PII Armand Hermawan di Yogyakarta, Kamis (6/12/2018) malam.
"Sebagai BUMN, PT PII konsisten mempertahankan performa Perusahaan, termasuk dalam hal manajemen risiko yang inovatif, dan mengacu pada solusi maupun ide kreatif dalam mengedepankan kepentingan umum. Penghargaan ini merupakan hasil kerja sama Manajemen maupun seluruh karyawan PT PII" kata Armand.
Pada tahun 2016, PT PII meraih penghargaan untuk kategori Risk Advocate dalam ASEAN Risk Awards.
ASEAN Risk Awards merupakan ajang penganugerahan yang diselenggarakan oleh Enterprise Risk Management Academy (ERMA) untuk seluruh perusahaan yang telah menerapkan manajemen risiko dengan berbagai ukuran bisnis, jenis industri, maupun negara asal, serta mempunyai semangat yang sama dalam meningkatkan model pengelolaan risiko yang terbaik. (dtf)