Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku heran atas naik turunnya harga rupiah. Salah satu yang dia soroti adalah pelemahan nilai Rupiah yang dipicu penangkapan putri pendiri telekomunikasi China Huawei, Meng Wanzhou kemarin.
Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat. Sebelumnya, dolar AS melemah ke level Rp 14.300, kini menguat ke level Rp 14.500-an.
Mengutip data perdagangan Reuters, Kamis (6/12/2018), dolar AS tercatat setara dengan Rp 14.539 pada pukul 11.38 WIB. Ruang gerak dolar AS cukup lebar di rentang Rp 14.373 hingga Rp 14.542.
Darmin mengaku bingung dengan respons pasar global terhadap hal ini. Apalagi respon pasar justru malah menekan nilai mata uang rupiah.
"Ya, tahu tahu melemah, ini memang dunia ini aneh sekali. Ada CFO nya Huawei ditangkap, malah goyang dunia," ungkapnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat siang (7/12/2018).
Lebih lanjut, Darmin juga menilai keadaan pasar yang memburuk setelah ditangkapnya petinggi Huawei sangat berlebihan. "Pasar itu ada penyakitnya satu, rada suka lepas dia reaksinya, berlebihan," pungkasnya.
Meskipun begitu, Darmin yakin dengan penguatan nilai rupiah. Asalkan, pemerintah Indinesia terus menjaga kepercayaan dan iklim pasar.
"Ada tetap ada, yang penting kita tetap pelihara confidence dari market. Kita bikin kebijakan misalnya untuk ekspor apa, kita pelan pelan lah, satu per satu dipelihara iklim dan confidence nya, itu (nilai rupiah) akan menguat," ungkapnya.
Sebelumnya rupiah sempat mengalami pelemahan pada level Rp 14.500, Kamis lalu. Padahal, beberapa minggu ini rupiah tampak perkasa di hadapan mata uang dunia. (dtf)