Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Makassar. Keluarga berharap Muhammad Ali Akbar (25) yang bekerja di proyek Trans Papua selamat dari peristiwa pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Keluarga berharap Akbar kembali dengan selamat.
"Saya liat di TV saja. Belum ada juga saya lihat. Tapi mudah-mudahan ada didapat secepatnya didapat baik meninggalkan atau selamat," ujar ayah Akbar, M Gazali di kediamannya, Jalan Tator 6, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/12/2018).
Akbar, yang merupakan anak keempat dari lima bersaudara ini, meninggalkan rumah sejak November 2018. Gazali menyebut Akbar bekerja di proyek Trans Papua sejak bulan lalu.
"Memang dia ikut kerja di sana, ada 8 orang dari sini. Baru tiga minggu dan belum pernah ada kabarnya," ujar Gazali.
Sebelumnya, kelompok Egianus Kogoya beralasan, serangan yang mereka lakukan terhadap para pekerja proyek Trans Papua karena ingin pisah dari Indonesia. Juru bicara kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom mengatakan, jauh sebelum penembakan mengerikan di Nduga tersebut, mereka telah memperingatkan agar pembangunan jalan Trans Papua tidak dilanjutkan.
"Jadi di Yigi itu bukan pembantaian, bukan eksekusi mati seperti yang dikatakan TNI-Polri. Itu penyerangan," kata juru bicara TPNPB Sebby Sambom saat dihubungi, Kamis (6/12). (dtc)