Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Kota (Pemko) Medan saat ini tengah mengkaji program KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) untuk kegiatan penerangan jalan. Sebab, tidak sedikit Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) milik Pemko Medan yang rusak atau tidak berfungsi. Belum lagi, LPJU juga belum menjangkau seluruh Kota Medan apalagi hingga ke gang-gang kecil maupun daerah pinggiran.
Dinas Pertamanan dan Kebersihan (DKP) Kota Medan selaku organisasi perangkat daerah (OPD) yang bertanggung jawab mengenai LPJU mengaku tidak memiliki cukup anggaran untuk bisa menjangkau secara keseluruhan.
Kepala DKP Medan, Muhammad Husni, mengatakan, pihaknya mendapat alokasi anggaran sekitar Rp 250 miliar di tahun anggaran 2018.
"Rp100 miliar untuk peremajaan alat pengangkut sampah yang sudah tidak pernah diperbarui sejak 2003. Rp100 miliar untuk membayar PHL (Pekerja Harian Lepas) seperti petugas melati bestari. Hanya tersisa Rp 50 miliar, itu tidak cukup, karena masih ada kegiatan lain yang mau dikerjakan, makanya untuk LPJU sedang dikaji sistem KPBU," ujar Husni, di Medan, Sabtu (8/12/2018).
Meski begitu, dia tidak merinci bagaimana sebenarnya kondisi LPJU yang ada saat ini mulai yang dari kondisi baik maupun rusak, ia berdalih tidak ingat.
Akan tetapi, dia mengaku banyak LPJU yang padam karena tangan-tangan usil yakni pencurian material. Karena itu, pihaknya rutin melakukan pemantauan di malam hari.
Husni juga meminga agar masyarakat turut serta mengawasinya. "Kalau ada orang yang mau utak-atik material LPJU patut dicurigai, bisa saja dia mau mencuri. Sudah beberapa yang ditangkap karena kedapatan mencuri, dan dilakukan pembinaan," jelasnya.
Mengenai metode KPBU itu, lanjut dia, masih dalam tahap wacana. Namun, sudah dilakukan beberapa kajian. Husni berharap wacana tersebut biss terealisasi.
"Nanti mana titik LPJU yang mau di KPBU tinggal lelalang saja siapa yang mau. Pemko Medan menyicil membayar kepada investor. Memang kalau hanya mengharap APBD murni sulit, perlu terobosan," jelasnya.