Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Pengunjung ke objek wisata permandian Air Terjun Efrata di Desa Sosor Dolok, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara anjlok atau mengalami penurunan pasca kejadian tenggelamnya KMP Sinar Bangun di perairan Danau Toba pada 18 Juni 2018.
“Memang benar terjadi penurunan lebih dari separuh pengunjung ke objek wisata Air Terjun Efrata. Biasanya seminggu 700 orang minimal per minggu dan paling banyak Sabtu dan Minggu sekitar 200 orang. Tapi sekarang hanya 200 sampai 300 orang per minggu,” ujar Petugas Pemungut Retribusi Air Terjun Efrata, Jonter Simbolon kepada awak media, Sabtu, (8/12/2018).
Akibat minimnya pengunjung juga dirasakan oleh pemilik warung di lokasi Air Terjun Efrata ini.
“Penjualan kami jadi menurun drastis. Mohonlah supaya ada perhatian lebih dari Pemkab Samosir untuk peningkatan wisatawan ini, ” ujar boru Sinaga.
Warga Samosir berharap pemerintah kabupaten dapat melakukan upaya yang lebih kreatif untuk kembali menumbuhkan kepercayaan dan keinginan wisatawan mengunjungi objek objek wisata di Samosir.
Harapan itu disampaikan pemerhati wisata di kawasan Danau Toba, Fernando Sitanggang.
“Saya berharap pemerintah kabupaten khususnya Dinas Pariwisata dapat melakukan suatu cara efektif untuk kembali mendapat kepercayaan dan kehadiran para wisatawan,” ujar Fernando.
Menurut mantan Ketua FPP (Forum Pengembangan Pariwisata) Kabupaten Samosir ini, Dinas Pariwisata sudah saatnya mengurangi even-even wisata yang kurang efektif dan menghabiskan anggaran saja.
“Cobalah kenali siapa pengunjung yang datang sebelum kejadian itu. Ketika itu, para pengunjung banyak dari klub klub sepeda motor dari Medan, Siantar, Tebing Tinggi dan lainnya yang datang berkonvoi ke Samosir,” ujarnya.
Menurut Fernando, mengumpulkan klub-klub sepedamotor dari Medan, Siantar, Tebing dan lainnya sambil membuat even dan presentasi pada mereka adalah salah satu cara yang kreatif.
Seperti diketahui, tenggelamnya KM Sinar Bangun menewaskan 3 orang, ratusan lainnya tenggelam dan hingga hini belum ditemukan. Korban banyak para anggota klub sepedamotor yang hendak pulang ke Medan, Siantar, Binjai dll.