Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pasca viralnya video penangkapan narkotika jenis sabu-sabu yang dilakukan oleh personel Sat Narkoba Polrestabes Medan di Jalan Lintas Tanjungmorawa membuat Polda Sumatra Utara (Sumut) harus mengambil tindakan.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengaku, karenanya pihaknya akan melakukan pemeriksaan internal terhadap anggotanya terkait penyebaran video tersebut.
"Kita akan melakukan pemeriksaan internal kepada anggota yang dengan seenaknya menyebar video penangkapan kasus narkotika jenis sabu-sabu di Tanjungmorawa," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (11/12/2018).
Agus mengatakan dalam upaya penangkapan kasus narkotika, sebaiknya kalaupun direkam itu hanya untuk kepentingan ke dalam saja dan tidak perlu disebarluaskan. Sebab menurut dia, hal itu bisa menimbulkan ekses yang tidak perlu bahkan bisa dimanfaatkan pihak tertentu agar soliditas yang terbangun menjadi rusak atau terkoyak.
"Kejahatan narkotika ini korbanya tidak pandang bulu, bukan hanya masyarakat, kaum terpelajar, pengusaha, pendidik, anggota Polri maupun TNI. Oleh karena itu perlu penanganan yang ekstra keras dari semua komponen masyarakat dan pemerintah dalam penanggulangannya" ujarnya.
Untuk itu, atas viralnya video penangkapan kasus narkotika yang melibatkan oknum anggota TNI ini, jenderal bintang dua itu meminta maaf kepada seluruh jajaran TNI AD khususnya jajaran Kodam I/BB. Hal ini kata dia mengingat, selama ini hubungan TNI dan Polri sudah sangat akrab, sehingga sinergitas keduanya semakin tinggi.
"Saya katakan sekali lagi, saya akan lakukan pemeriksaan internal kepada anggota untuk mengetahui siapa pelaku penyebar video tersebut," tegasnya.
Agus menduga, penyebaran video penangkapan ini tidak menutup kemungkinan ingin merusak hubungan harmonis antara TNI dan Polri yang selama ini sudah sangat bersinergi dan mempunyai solidaritas yang tinggi.
"Kita di sini mengaku salah. Makanya kita meminta maaf kepada jajaran TNI khususnya Kodam I/BB. Saya rasa, tidak ada salahnya meminta maaf, karena itu merupakan hal yang sangat mulia," ujarnya.
Ia menyatakan video penangkapan tersebut sudah viral, sudah pasti merupakan ulah anggota dan itu sudah menyalahi.
"Tidak menutup kemungkinan kan ada anggota yang ingin memecahbelah TNI dan Polri? Maka dari itu, saya akan lakukan pemeriksaan secara internal," kata kembali.
Untuk itu menurut Agus, tidak ada salahnya ketika perbuatan anggota bisa menyebabkan perpecahan, pimpinannya yang meminta maaf. Sedangkan mengenai sanksi apa yang bakal diberikan kepada anggotanya, Agus mengaku saat ini masih memikirkannya.