Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita mengenai banyaknya PNS yang hanya disibukkan oleh urusan Surat Perjalanan Dinas (SPJ). Hal itu diungkapkan Jokowi saat bertemu dengan akuntan publik di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).
Jokowi mengaku kerap membahas persoalan ini kepada para menterinya.
"Ini saya keluhkan ke menteri-menteri urusan SPJ, 'SPJ bukan Pak', itu administrasi negara, nggak, itu akuntansi juga" kata Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi pun memberikan contoh terkait kondisi ini. Dia mengaku kerap menemukan PNS baik di pusat maupun daerah yang cuma sibuk mengurusi SPJ, bahkan hingga malam hari.
"Saya kalau ke daerah atau ke kementerian, senang saya waktu melihat waduh di sekolah tengah malah waktunya masih nyala, ada apa, saya datang kepala sekolah ada, guru ada waduh ini menyiapkan perencanaan belajar mengajar, saya selalu positive thingking begitu mendekat saya tanya 'bapak ibu guru kok rame sampai malam, nyiapin apa?' 'Pak kami menyiapkan laporan SPJ'," cerita Jokowi.
"Tidak hanya 1-2 sekolah, sama, saya datang lagi bukan sekolah, lihat lagi ke Dinas PU, tengah malam apa nyiapin proyek atau menggerakkan alat-alat berat ke satu tempat ke tempat lain. Pikiran saya seperti itu positive thingking, 'ini tengah malam ngapain corat-coret', 'Pak kami menyiapkan SPJ'. Sama, di mana-mana urusan SPJ," lanjutnya.
Tak cuma itu, Jokowi juga bercerita mengenai pengalaman lainnya. Contohnya saat terjadi bencana gempa bumi di Lombok, dia mengatakan bahwa anggaran perumahan yang disiapkan oleh pusat belum diterima oleh masyarakat.
Rumah-rumah masyarakat yang rusak belum diperbaiki karena belum mendapatkan anggaran. Padahal, anggaran tersebut sudah sangat dinanti.
"Padahal uang sudah ditransfer, saya emang orang jalanan, senang ngecek di lapangan, ternyata prosedurnya ada 17, 'Pak yang ini belum, yang ini belum'. Saya kaget, padahal masyarakat sudah nunggu, uangnya sudah ada, berhari-hari 17 prosedur sudah diikuti, saat itu juga saya perintah," katanya.
"Saya nggak mau tahu prosedur, pokoknya tetap dilaksanakan, akuntabilitas tetap tapi saya minta cepat, prosedur nggak usah banyak-banyak nggak usah 17, saya minta 1, nyatanya bisa, 'ya pak, siap'. Dirapatkan berapa kali bisa 1, kalau bisa 1 kenapa 17, apa yang menyebabkan?' ujar dia.
Ternyata, kata Jokowi, mereka hanya sibuk mengurusi keperluan SPJ. Menurutnya, PNS yang hanya sibuk mengurusi SPJ hanya membuang-buang energi untuk bekerja.
"Saya semakin tahu, saya cek, ada 43 laporan yang harus disiapkan untuk SPJ, itu bapak-ibunya, ternyata ada anak cucu lagi, ternyata harus ada aturan 123 lagi, dari 43 beranak-cucu jadi 123 lah ini kita bekerja, energi habis untuk urusan laporan dan SPJ," tuturnya.(dtf)