Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Medan. Berwisata ke Danau Toba kini semakin terbuka. Pasalnya, kini sudah ada dua akses yakni dua pintu gerbang yakni Bandara Intenasional Kuala Namu dan Bandara Internasional Silangit menuju wisata prioritas nasional itu.
Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo, mengatakan, untuk Bandara Internasional Silangit, sudah ada penerbangan langsung dari Malaysia sebanyak 4 kali seminggu.
Dia berharap akan ada penambahan frekuensi maupun airline yang baru baik dari Malaysia dan lainnya. Ia mengatakan market pertama pariwisata Danau Toba adalah Malaysia dan Singapura. Saat ini pihaknya sedang membangun koneksi dengan China.
Selain Malaysia, Singapura dan China, market lainnya adalah Thailand, Eropa dan Amerika. Namun untuk Eropa dan Amerika, menurutnya bisa transit di beberapa hub yang established seperti Singapura dan Malaysia.
"Kuala Namu sendiri sudah bertambah, ada penerbangan langsung dari Hongkong setiap hari. Penang, Thailand dan Singapura juga sudah ada. Begitu juga dengan India yang sebenarnya juga market potensial. Dengan adanya penerbangan langsung dari sana bisa ada peningkatan kunjungan wisata," katanya usai menjadi membuka seminar yang bertemakan Menggali Narasi Toba yang diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Pariwisata di Hotel Aston, Kamis (13/12/2018).
Arie menambahkan, dari target kunjungan wisata baik dari dalam dan mancanegara sebanyak 1 juta orang hingga 2019, tahun ini ditargetkan sebanyak 300.000 wisatawan asing. Sedangkan wisatawan dalam negeri, dia tidak disebutkannya. "Tapi tetap lebih tinggi angkanya dari wisatawan mancanegara," katanya.
Jurnalis senior yang juga merupakan Pemimpin Redaksi Harian MedanBisnis, Bersihar Lubis, mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan Sumut dalam setahun hanya kisaran 250.000 orang. Sedangkan Bali, dalam satu bulan bisa mencapai 1 juta orang. "Perbandingannya, jumlah wisatawan ke Bali dalam 1 bulan, setara dengan wisawatan Sumut selama 3 tahun," katanya.
Dikatakannya, tahun 1990, ada 170.000 turis asing datang ke Danau Toba. Tahun 1996 melesat menjadi 350.000 orang. Saat ini, kunjungan wisatawan asing baru 250.000 orang dan pemerintah menargetkan 1 juta pengunjung hingga tahun depan. "Bagaimana mendekatinya, itu hampir 300 persen. Mudah-mudahan ada keajaiban. Tapi saya sedih ketika FDT terakhir di Silalagi berlangsung lengang, sepi. Pedagang dari berbagai daerah malah rugi. Biaya makan bahkan tak cukup. Begitu juga FDT tahun-tahun sebelumnya, semakin menurun," katanya
Beberapa problemnya masih transportasi dan akomodasi hotel yang tidak memadai. Pada FDT tahun ini, 10 km sebelum Silalahi, kondisi jalan masih
banyak yang berlubang bahkan ada bebatuan. "Untuk menikmati ikan bakar terkenal di Silalahi, perut kita harus diguncang dulu, dalam tulisan saya anggap sebagai wisata yang penuh tantangan," katanya.