Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno telah menjual sebagian saham yang ia miliki di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Dari penjualan tersebut dia sudah mengantongi dana sebesar Rp 567,76 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menjelaskan komposit saham Saratoga tidak likuid. Karena memang tidak masuk dalam kategori LQ45.
"Sahamnya pernah bergerak sangat liar, tapi volumenya kecil. Istilahnya Saratoga wide body tapi tetap volumenya kecil," kata Nafan saat dihubungi, Sabtu (15/12/2018).
Dia menambahkan, keputusan Sandiaga Uno untuk divestasi saham di Saratoga pasti sudah memiliki perhitungan jangka panjang. Menurut dia, investor juga akan melihat sisi politik dari jejak Sandiaga Uno di Saratoga.
"Tapi investor kan juga melihat isi perusahaan, kinerjanya seperti apa, peluangnya bagaimana dan proyeksinya seperti apa," ujar dia.
Kinerja SRTG di bursa saham memang tak banyak berubah. Dari data RTI, kinerja saham SRTG dalam lima hari terakhir menunjukkan pelemahan.
Jika ditarik dalam sebulan terakhir, harga saham SRTG turun 3,2%. Penurunan harga saham lebih dalam lagi jika dibandingkan dalam tiga bulan terakhir, yakni minus 11,46%.
Memang, Saratoga tahun lalu juga mengalami kerugian. Meskipun debt equity ratio (DER) nya rendah, tapi netloss ini masih tetap mempengaruhi kinerja akhir tahun.
"Kuartal III 2018 saja masih ada netloss, akhir tahun ini juga masih berpotensi net loss," imbuh dia.
Nafan mengungkapkan, penjualan saham oleh Sandiaga Uno sudah dilakukan dengan cara yang tepat. Sesuai dengan keterbukaan yang menjadi syarat di perusahaan publik.
"Yang penting mengikuti mekanisme pasar modal di Indonesia. Kan dia menggunakan hasil penjualannya untuk ongkos kendaraan politik ya," imbuh dia.
Jika ditotal, nilai transaksi dari aksi penjualan saham SRTG yang dilakukan Sandi sudah mencapai Rp 567,76 miliar. Seiring dengan itu, jumlah kepemilikan Sandi di saham SRTG kian susut dan kini tinggal 613.765.429 lembar saham atau sekitar 23,6234%.
Dia juga pernah mengaku bahwa dana hasil penjualan saham itu akan dipakai untuk membeli obligasi alias surat utang pemerintah. Alasannya karena pemerintah saat ini lagi butuh banyak biaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi.
Selain itu, Sandi juga memakai dana hasil penjualan saham tersebut untuk membiayai kampanye pilpres 2019. Pria yang beken disapa Sandi itu maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.(dtf)