Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labuhanbatu. Lokasi pencarian pelajar SMK Pemda Labuhanbatu, korban putusnya Rambin (jembatan gantung) di Desa Tebing Linggahara, Kecamatan Bilah Barat diperluas. Setelah tiga hari sejak Jumat hingga Minggu (14 - 16/12/18) menyisir Sungai Bilah, di lokasi putusnya jembatan gantung penghubung antar wilayah di sana, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu melalukan perubahan pola evakuasi.
Untuk menyisir lokasi radius peristiwa yang diduga menyebabkan hilangnya korban Muhammad Reza Fahlevi, diserahkan kepada pihak Basarnas Tanjung Balai. Sedangkan pihak BPBD Labuhanbatu melakukan penyisiran ke hilir Sungai Bilah.
"Masih dilakukan pencarian jasad korban. Pihak Basarnas di lokasi. Sekarang pasukan BPBD bergerak ke Negeri Lama seberang untuk evakuasi banjir," ujar Kepala BPBD Labuhanbatu, Sofyan Hasibuan, Senin (17/12/2018).
Katanya, Basarnas Tanjung Balai menurunkan 6 personel mencari jasad putra Abdul Hamid Rambe warga Lingkungan PNK, Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu tersebut.
"Basarnas 6 personel, satu perahu dan BPBD 10 personil satu perahu," bebernya.
Menurut informasi, korban memang kerap melintasi jembatan Rambin si Desa Tebing Linggahara ketika berangkat dan pulang sekolah.
Salah seorang kerabat korban, T Pasaribu mengakui jika siswa kelas 2 TKJ di SMK Pemda Labuhanbatu itu diduga menjadi korban hanyut terbawa arus sungai Bilah.
Dia mengungkapkan, menurut keterangan pihak keluarga korban, Reza terakhir kali pamit pergi ke sekolah untuk mengikuti ujian.
"Sebelum pergi, korban pamit, katanya mau ujian di sekolah. Dan orangtua Reza sudah mengingatkan jangan lewat titi rambin. Karena, air sungai besar. Tapi korban tetap melewati titi tersebut dengan mengendarai sepeda motornya," ungkapnya.
Pada saat Reza berada titi rambin bersama warga lainnya, kata Pasaribu, tak disangka sebuah batang pohon kelapa sawit yang dibawa arus sungai menghantam lantai titi sehingga putus.
"Warga lainnya memegang tali jembatan, sementara Reza memegang sepeda motornya. Mungkin saja itu yang menyebabkan korban hilang terbawa arus sungai bersama sepeda motornya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya sebanyak 12 orang warga korban insiden putusnya jembatan yang dibangun sejak tahun 2014 lalu. Namun, berhasil diselamat warga.
Akibat insiden malang itu, sejumlah warga juga mengalami kehilangan 4 sepedamotor yang tercebur ke badan sungai saat peristiwa terjadi.