Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Yogyakarta. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, meminta masyarakat tak panik dalam menyikapi guguran lava yang terjadi di Gunung Merapi kemarin malam. Berikut ini imbauan Sultan HB X.
"Saya kira nggak usah Merapi dianggap sesuatu yang sangat membahayakan, sehingga masyarakat itu ada rasa was-was, panik, dan sebagainya, jangan," ujar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (17/12/2018).
Sultan menjelaskan, Gunung Merapi merupakan salah satu gunung teraktif di dunia. Kondisi tersebut, lanjut Sultan, harus diterima oleh masyarakat di sekitar Merapi.
"Uwes (sudah), ikhlas saja, nerima kondisi, wajar saja, yang penting dengan aktivitas Merapi itu bagaimana kita mewaspadai, bagaimana kita menyikapi itu saja," ucap Raja Keraton Yogyakarta ini.
Memang belakangan ini Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitasnya. Aktivitas Merapi merupakan fenomena tahunan. Oleh karenanya, Sultan berharap masyarakat menyikapi aktivitas tersebut dengan bijak.
"Kita proporsional saja bagaimana kita mewaspadai, kita mengantisipasi, kalau terjadi letusan. Karena letusan lava itu hanya mengalir ke bawah, ya bagaimana yang dekat dengan Merapi, di lereng Merapi mewaspadai," paparnya.
Terkait aktivitas di Merapi, kata Sultan, sebenarnya masyarakat di lereng Merapi sudah bersiap dengan berbagai kemungkinan. Termasuk siap bila terjadi letusan di puncak Gunung Merapi.
"Kalau mereka (warga lereng Merapi) kan sudah siap, wong barangnya juga enggak pernah dimasukkan lemari, semua dimasukkan ke dalam koper tinggal diambil, kan gitu," jelasnya.
"Jadi mereka kan sebetulnya sudah nggak mempersoalkan punya was-was, begitu (Gunung Merapi) aktif, merasa berbahaya dia kopere wes digowo lungo (kopernya langsung dibawa), kan gitu," pungkas Sultan.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi kembali mengalami guguran lava mengarah ke bukaan kawah atau ke hulu Kali Gendol kemarin malam. Guguran tersebut tergolong kecil dan tak berpotensi mimicu lahar dingin. (dtc)