Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selama 15 menit, mulai pukul 20.00 WIB pada Selasa, 25 Desember 2018, Kota Siborong-borong, khususnya di Lapangan Pasar Siborong-borong akan gelap-gulita. Selama itu tidak ada lampu menyala, tidak ada aktivitas lalu lintas. Hanya ada cahaya lilin dan obor yang menyala, setelah diawali dengan lonceng gereja dan kemudian diikuti kidung pujian Natal.
Dari keterangan tertulis panitia yang diterima medanbisnisdaily.com, Selasa (18/12/2018), dijabarkan, 15 Menit Kidung Natal itu merupakan kegiatan untuk menyambut Hari Natal di kota ombus-ombus itu. Acara itu akan dipusatkan di Lapangan Pasar Siborong-borong.
Edward Tigor Siahaan, selaku pimpinan rombongan panitia menerangkan, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan mendukung kegiatan itu dan memberi beberapa masukan. Bupati berharap 15 Menit Kidung Natal dikemas sekreatif mungkin. Bupati menyarankan di dalam kegiatan itu juga dihadirkan kuliner-kuliner yang unik khas Siborongborong. Misalnya ombus-ombus.
"Buatlah ombosombus dengan rasa coklat, rasa keju, atau rasa andaliman, jadi bukan rasa kelapa saja. Kita bisa juga membuat mie gomak yang terasa khas, ada (sayur) nangkanya, santannya, maupun andalimannya karena kenyataannya saat ini komposisi yang khas tersebut mulai ditiadakan dari mie gomak tidak seperti dulu lagi," ujarnya.
Bupati juga menambahkan bahwa pada Minggu, 23 Desember 2018 sudah ada agenda dari Barisan Muda dan pada 30 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019 akan ada beberapa grup tampil seperti Grup Band Kotak, Style Voice dan lain-lain meramaikan acara akhir tahun. Panitia dapat berkolaborasi pada kedua momen acara tersebut. Bupati berharap Acara 15 Kidung Natal di Siborongborong dapat menjadi ikon kota ini selain dengan kuliner-kulinernya yang khas.
Acara 15 Menit Kidung Natal diinisiatori sekaligus ditanggungjawabi oleh Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) sebagai bagian dari program Gerakan Cinta Danau Toba (GCDT) yang sudah dimulai sejak 2015. Sedangkan pelaksana kegiatan diserahkan kepada Gerakan Anak Siborongborong (GRASI).