Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bengkel Robot Az-Zakiyah akan kembali menampilkan karyanya dalam gelaran JAMBORE II AIS-BS pada 23-24 Desember 2018, di Bumi Perkemahan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Setelah tahun lalu sukses memperkenalkan prototipe Robot Penjinak Bom, di jambore kali ini, siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah (SM) Az-Zakiyah Islamic School (AIS) beserta para gurunya, akan memperkenalkan Robot Penjinak Bom MARK II.
Menjelang pelaksanaan jambore ini, tim Bengkel Robot Az-Zakiyah masih terus menyempurnakan karya robotnya. Menurut rencana, Robot Penjinak Bom MARK II ini akan beraksi pada saat seremoni pembukaan JAMBORE II AIS-BS.
“Robotnya masih tahap akhir. Mohon doanya juga ya,” ujar Hadi Ismanto, Guru Pembimbing Robotik di AIS Medan, Selasa (18/12/2018).
Hadi menjelaskan bahwa Robot Penjinak Bom MARK II ini merupakan pembaruan dari aplikasi prototipe-nya terdahulu. Beberapa lini dari fungsi pada prototipe robot menjadi sorotan seperti saat melintasi kontur medan di lapangan dan fungsi gerak pada lengan robot.
“Banyak evaluasi yang menjadi catatan kami pada prototipe-nya. Untuk itu, bengkel terus melakukan percobaan untuk mengatasi kekurangan robotnya. Insya Allah robot MARK II ini akan lebih baik saat menghadapi medan sulit di lapangan.,” ujar Hadi.
Dalam jambore nanti, selain atraksi Robot Penjinak Bom MARK II, juga bakal ada aksi peluncuran roket air yang juga menjadi bahan ajar di sekolah. Menurut rencana, roket-roket air terbaik karya siswa Az-Zakiyah, akan diluncurkan saat seremoni pembukaan.
Ketua Panitia Jambore II AIS-BS, Masrizal Saraan menyampaikan bahwa dalam jambore yang diikuti para orang tua, siswa, dan guru ini, juga bakal ada acara memasak keluarga, liwetan, games seru, dan petualangan susur hutan.
“Di kegiatan susur hutan nanti, kita juga menyelipkan konten interpretasi satwa liar dilindungi. Ini bertujuan agar anak-anak beserta orangtua serta unsur sekolah dapat memahami kondisi keterancaman satwa liar yang tinggal sedikit tersisa dihabitat aslinya,” ujar Masrizal.