Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri memberikan semangat kepada para perempuan untuk tidak takut terjun ke politik. Menurutnya, politik itu ada dalam kehidupan sehari-hari, bukan dalam segmentasi yang terbatas.
Mega awalnya menyebutkan karier politiknya mulai dari anggota DPR, ketua umum partai, hingga presiden. Bahkan di usianya yang menginjak 72 tahun, Ketum PDI Perjuangan itu masih bersedia menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Karena memang sekarang ini ya dalam keadaan Indonesia yang sedang sibuk dengan berpolitik, artinya tahun ini adalah tahun politik, sehingga memang kita sebagai kaum perempuan harus sangat mempunyai dedikasi untuk bisa menjaga persatuan, untuk bisa memberikan terutama kepada generasi muda, pengertian bahwa seorang ibu tugasnya itu sebenarnya melebihi dari kaum bapak," ujar Mega.
Hal tersebut disampaikan Mega saat menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam acara bertajuk 'Super Showbiz Perempuan 4.0' di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018). Mega pun menegaskan perempuan bisa saja terjun ke politik, karena politik tidak hanya identik dengan kaum laki-laki.
"Kalau kita bicara soal, ini bentar lagi Natalan, mau bikin kue atau apa, kalau harga cabai naik, harga tomat naik, harga bawang naik, ibu-ibu pasti protes. Apakah itu bukan berpolitik? Itu adalah berpolitik. Jadi jangan berpikir untuk apa politik itu, politik itu kaum laki, itu salah sekali," tegasnya.
Mega lalu bercerita soal pengalamannya kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2004. Ia pun melempar candaan soal ibu-ibu yang belum 'melek' politik.
"Ini guyon saja, jangan dibawa ke hati. Waktu saya calon presiden, saya udah mikir, masa sih, katanya kan (jumlah) penduduk perempuan Indonesia lebih gede daripada laki. Tahu-tahu kan saya kalah, lawan sama Pak SBY," tutur Mega.
"Jadi kan saya tanya, 'ibu, boleh nggak saya tanya?' jadi ini di kampung, di daerah. 'Ibu kenapa sih kok nggak milih saya? Saya kurangnya apa?'. 'Nggak bu, nggak ada kurangnya'. 'Lha terus kok nggak milih saya?'. 'Abis yang situ kan ganteng, tinggi'. Ini fakta, ibu-ibu, fakta," lanjutnya.
Mega berharap ada lagi perempuan yang bisa menjadi presiden seperti dirinya. Ia sedih karena sampai saat ini hanya menjadi satu-satunya presiden perempuan Indonesia.
"Saya kan berharap, saya bilang mungkin 2025 ada lah wapres dulu, baru kemudian nanti presiden. Tapi kan harus seperti itu. Rakyat makin hari itu makin kritis, kritis sekali. Tapi ya juga ada bagian ibu-ibu sekarang sangat berimajinasi seperti sinetron. Tidak melihat bahwa kalau untuk jadi pemimpin yang harus dicari adalah orang yang begini, begini, begini. Tapi dia pikir kayak sinetron yang begitu," ucap Prabowo.
Super Showbiz Perempuan 4.0 digelar oleh Paguyuban Pimpinan Tinggi Indonesia untuk memperingati 90 tahun Hari Ibu. Selain Megawati, hadir pula Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, serta Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. (dtc)