Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Generasi muda di tengah warga gereja, harus mengambil makna perayaan Natal yang tengah berlangsung dengan euforianya. Bukan hanya melakukan seremonial dan mengikuti segudang jadwal perayaan Natal.
Hal itu disampaikan Ketua Jubileum 150 Tahun HKBP, Edwin P Situmorang SH MH, saat memberikan sambutan pada Perayaan Natal Naposo Parsadaan Situmorang Sipitu Ama dohot Boru (PSSAB) di GKPI Pamen, Padang Bulan, Medan, belum lama ini. "Jangan larut dalam euforia perayaan saja, tapi mari ambil maknanya, renungkan apa yang menjadi tanggung jawab Anda saat ini, dan hari esok," ujarnya.
Menurut mantan Jaksa Agung Muda Intelijen pada 2010-2012 tersebut, masa depan bangsa akan menjadi cermin dari keberadaan pemuda saat ini. Jika generasi muda baik dan optimistis, maka masa depan bangsa juga akan baik.
"Mari petik makna Natal ini, mari merenungkan apa yang sudah engkau lakukan untuk dirimu, apa yang sudah engkau lakukan untuk keluarga, untuk persiapan hari esok?" ujar Edwin yang juga caleg dari Partai Nasdem nomor urut 4 untuk DPR RI dari Dapil Sumut 1 (Medan, Deli Serdang, Sergai dan Tebing Tinggi).
Edwin yang juga penasehat di PSSAB, mengajak secara khusus generasi muda besar Situmorang Sipitu Ama untuk lebih giat memberi dampak bagi pembangunan bangsa dan negara. "Jauhi perilaku koruptif, harus jujur dan junjung tinggi sportivitas," ajaknya.
Kondisi hukum di Indonesia masih butuh perhatian generasi muda. Sosok dan pribadi yang taat akan hukum, harus menjadi bagian dari kehidupan NPSSAB. "Kita butuh orang-orang yang cinta akan keadilan," ujarnya yang juga pada saat itu hadir bersama Ketua Umum PSSAB se-Indonesia, Ir JB Siringo-ringo, pengurus lainnya, St Drs Jonter Situmorang STh dan yang lainnya.
Ibadah Natal yang dilakukan dengan nyanyian kidung pujian dan liturgi, diisi dengan renungan Natal yang dibawakan oleh Pdt Dewi br Situmorang dan Liturgis oleh St Drs Jonter Situmorang.
Edwin juga meminta agar generasi penerus PSSAB menjadi pekerja keras. Sebab tantangan zaman semakin nyata dan keras. Era globalisasi yang semakin memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk lewat jejaring internet yang semakin mudah diakses. Generasi muda harus mampu melihat perubahan itu menjadi peluang untuk dijadikan modal menyongsong masa mendatang, khususnya tahun 2019.
"Tantangan semakin kompleks, era industri 4.0 yang berbasis jaringan, membuat kita harus mampu menyerap dan bertahan, informasi begitu cepat beredar. Tanpa iman kepada Tuhan Yesus dan ketaatan kepada firman Tuhan, kita akan tergilas oleh zaman," ujarnya.
Magister Hukum lulusan Universitas Negeri Tanjungpura tahun 2004 itu, juga mengajak generasi muda untuk melihat realita saat ini. Karena, seiring berkembangnya teknologi, juga diikuti dengan banyak informasi bohong (hoaks) yang membentuk opini di tengah masyarakat.
"Harus cerdas kita, jangan sampai terpengaruh dengan informasi-informasi bohong. Teliti dahulu, jangan asal menyebarkan informasi, kita harus menjadi generasi yang memberi energi positif," katanya.
Pemerintah saat ini yang dipimpin Presiden Joko Widodo memberi perhatian kepada pembangunan daerah pinggiran bahkan secara menyeluruh. Meski banyak yang belum bisa menerima rencana pembangunan yang begitu bergeliat, Edwin berpesan kepada generasi muda bahwa pembangunan yang sedang terjadi sudah on the track. "Pemerintah sudah bekerja keras, kita harus turut membantu. Mari dukung pemerintahan saat ini, untuk bisa kalian anak kalian nikmati nantinya," ujarnya.