Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya 7 ruas tol Trans Jawa, yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Jawa Tengah, ruas tol yang diresmikan Pemalang-Batang, Batang-Semarang dan Semarang-Solo Segmen Salatiga-Kartasura.
Sedangkan di Jawa Timur, ruas tol yang diresmikan adalah Ngawi-Kertosono segmen Wilangan-Kertosono, Jombang-Mojokerto seksi bandar-kertosono, Gempol-Pasuruan seksi Pasuruan-Grati dan Surabaya-Gempol seksi Relokasi Porong-Gempol.
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sugiyartanto menjelaskan ruas tol yang diresmikan itu akan dibuka gratis.
"Sampai dengan awal tahun, mulai besok sampai ke Surabaya yang hari ini diresmikan, yang tujuh ruas ini diantaranya masih free," Kata Sugiyartanto saat menunggu acara peresmian jalan tol di Jembatan Kalikuto, Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/12/2018).
Menurut Sugiyartanto menegaskan para pengguna jalan tetap melakukan tap kartu tol di mesin masuk tol. "Tetap ngetap tapi nol rupiah, tapi yang sudah terpasang, yang belum terpasang mesin tap, ya terus saja. Prosentasinya saat ini sekarang biar masyarakat menikmati dulu, bebas bayar yang baru diresmikan. Nanti akhir bulan atau bulan depan akan ditemukan rumusnya," kata Sugiyartanto.
Sementara itu, Sugiyartanto menjelaskan, terkait tarif tol tidak selamanya Rp 1.000/kilometer.
"Kalau untuk tarif, hitung-hitunganya dari investasi ya, seribu perkilo meter untuk gol 1, gol 2 dan3 satu setengah kali,gol 4-5 dua kali. Namun untuk hitung2an jarak panjang, ada sendiri," katanya.
Menurutnya ada hitungan terpisah. Apalagi, menurutnya, bila jalan tol sudah terintegrasi dari Pelabuhan Merak sampai Tanjung Perak, Surabaya. Yang jelas, menurut Sugiyartanto, jarak yang panjang akan ada hitungan terpisah
"Ya ada hitung-hitunganya sendiri. Nih yang lagi saya hitung. Ya ibaratnya dari pelabuhan merak sampai tanjung perak akan berbeda. Dalam jangka panjang, itu biayanya akan ada peninjauan kembali," tutur Sugiyartanto.(dtf)