Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Panyabungan. Selama 18 bulan terakhir ini Koperasi Serba Usaha (KSU) Kopi Mandailing Jaya telah berupaya melakukan hilirisasi kopi yang terkait dengan proses pasca panen. Hal ini ternyata terbukti memberikan nilai tambah kepada para petani dengan semakin membaiknya harga gabah di tingkat petani
Demikian disampaikan Idris Sandi Matondang, Manajer Unit Usaha Jual Beli Kopi KSU Kopi Mandailing Jaya kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (21/11/2018).
Sandi menjelaskan, hilirisasi yang dilakukan KSU Kopi Mandailing Jaya adalah dengan memproduksi bubuk kopi asli Mandailing dengan merek Banamon, kemudian menjual greenbean dan rosbean langsung ke berbagai pihak di seluruh Indonesia.
Nilai tambah yang didapatkan KSU Kopi Mandailing Jaya tersebut kemudian dibagi kepada petani dengan cara menaikkan harga gabah di tingkat petani.
"Sebelum KSU Kopi Mandailing Jaya melakukan bisnis jual beli kopi harga gabah di tingkat petani beberapa tahun hanya bertahan kisaran Rp 18.000 - Rp 20.000/kg. Namun kita terlibat dan kita naikkan berlahan para pengepul kopi juga ikut harga kita. Hari ini harga gabah di tingkat petani mencapai Rp 33.000/kg," ucapnya.
Sandi juga menjelaskan hilirisasi ini tentu saja dengan komitmen menjaga kualitas sembari meningkatkan kuantitas.
"Hari ini kita beli kopi gabah berdasarkan kualitas. Dulu kopi petani diharga tanpa melihat kualitas, KSU kita hari ini menetapkan harga terhadap gabah petani setelah melihat barang, hal ini dimaksudkan agar petani kita terus melakukan perbaikan kebun, panen dan pasca panen yang dilakukannya," ujarnya.
Keuntungan KSU selama ini telah digunakan untuk melakukan pembenahan dan penambahan terhadap alat dan peralatan pasca panen harpannya kedepan KSU ini menjadi lembaga bisnis petani yang maju.
Tak Lupa Sandi juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan alat pasca panen kepada KSU Kopi Mandailing Jaya seperti Sumatra Rainforest Institute (SRI), TFCA Sumatra, dinas perkebunan Mandailing Natal khususnya kepada Bapak Ahmad Yasir Lubis, Disbun Provinsi Sumatra Utara