Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pendataan terhadap korban bencana tsunami yang menerjang sejumlah wilayah di Selat Sunda masih terus dilakukan. Jumlah korban akibat bencana yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam itu diperkirakan masih akan terus bertambah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, hingga Minggu (23/12/2018), pukul 13.00 WIB, jumlah korban jiwa atau meninggal dunia sudah mencapai 168 orang. Sedangkan untuk korban luka ada 745 orang, dan hilang ada 30 orang.
Papar Sutopo , juga terdapat sebanyak 556 unit rumah penduduk yang mengalami kerusakan, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung rusak, 350 perahu/kapal rusak, serta puluhan kendaraan roda dua dan empat juga mengalami kerusakan.
"Data ini kemungkinan masih akan terus bertambah, mengingat belum semua wilayah yang terdampak bencana tsunami baik daerah Pandeglang, daerah Kabupaten Serang dan Kabupaten Lampung Selatan terdata," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam bencana tsunami ini, wilayah yang paling besar terdampak tsunami ialah Kabupaten Pandagelang. Adapun tsunami tersebut terjadi di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, serta Pantai Carita.
Saat tsunami terjadi, tinggi air yang naik kepermukaan diperkirakan mencapai 100 meter dari bibir pantai dengan kedalaman 1/2 meter. Akibatnya warga pun panik, sehingga berlarian keluar rumah mencari lokasi ketinggian untuk menyelamatkan diri.
Namun, sebelum peristiwa ini terjadi sama sekali tidak ada himbauan akan terjadinya tsunami baik dari BMKG maupun BPBD. Karena sebelum kejadian tidak ditemukan adanya aktivitas gempa bumi.