Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. 11 lukisan dengan berbagai ukuran, menghiasi dinding dan sudut-sudut Literacy Coffee (LC), di Jalan Jati II No 1, Teladan Timur, Kota Medan, 22-26 Desember 2018. Pameran lukisan karya Ebenezer Silalahi yang bertajuk "Aku dan Isi Semesta" ini merupakan pameran tunggal pertama alumnus seni rupa Unimed ini di Kota Medan.
Sebelumnya, 2017, pameran yang sama telah ia gelar di Jakarta yang difasilitasi Walhi Nasional. Pada pameran kali ini, Eben menambahkan 4 karya terbarunya. Dari amatan medanbisnisdaily.com, Minggu (23/12/2018) sejumlah pengunjung tampak antusias menikmati lukisan-lukisan yang terasa menyolok dan menohok, terutama karena pesan-pesan yang disampaikan diungkap dalam keliaran imajinasi itu. Salah satunya lukisan seorang pria yang melayang-layang di atas permukaan air, yang dari perutnya menjuntai akar. Lukisan ini terasa seperti reka deskripsi kisah awal penciptaan dalam Kitab Perjanjian Lama. Di mana ada tertulis, "Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air" sebelum kemudian Dia menciptakan bumi dan isinya. Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (21/12/2018), Eben sempat menerangkan bahwa akar yang menjuntai dari perut pria itu adalah simbol kehidupan. "Kehidupan ini akan terus ada, bila akar masih tumbuh" katanya. Selain objeknya, lukisan ini bertambah menarik karena memadukan abstraksi warna realis-surealis. Kombinasi pria absurd dengan akar yang konvensional itu seolah sebuah penegasan bahwa keberlangsungan hidup adalah sesuatu yang konkret. Sedang manusia, seperti juga diakui Eben, bisa menjadi apa saja bagi lingkungannya. Apakah monster, predator atau penyemai bibit kehidupan.