Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Serang - Keluarga korban tsunami di Selat Sunda mengaku harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk mengambil jenazah dari RSUD dr Dradjat Prawiranegara Serang. Keluarga mengaku harus mengeluarkan Rp 3,9 juta.
Kejadian ini menimpa keluarga besar dari Sumut yang sedang berlibur di Carita, Pandeglang. Akibat tsunami, tiga anggota keluarga tersebut meninggal, yaitu Ruspita Simbolon dan Satria Sinaga, yang masih berumur 6 bulan, serta Timoty Simbolon, yang berumur 11 tahun.
Saat perwakilan keluarga, Badiman Sinaga, akan mengambil jenazah dari RSUD dr Dradjat Prawiranegara Serang, ia dimintai uang. Badiman kaget.
"Kalau yang membayar itu keluarga, sebagai keluarga kami tidak terima," ujar Badiman saat dimintai konfirmasi melalui sambungan telepon oleh detikcom, di Serang, Banten, Kamis (27/12/2018).
Menurut Badiman, pihak rumah sakit meminta uang untuk 3 poin, yaitu untuk mobil jenazah, formalin, dan pemandian jenazah yang totalnya Rp 3,9 juta. Biaya untuk pemulangan jenazah tersebut tertera di dalam kwitansi.
Namun pengakuan tersebut dibantah Plt Direktur RSUD Serang Sri Nurhayati. Menurut Sri, pelayanan sudah maksimal dan optimal.
"Terhadap pembiayaan dan kuitansi yang beredar di media massa, kami tegaskan bukan kuitansi resmi RSDP. Hal itu di luar sepengetahuan manajemen dan direksi RSDP," kata Sri.dtc