Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Pandeglang - Jarak lelehan awan panas Gunung Anak Krakatau sampai ke laut mencapai 2 km. Kepala Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Rudy Suhendar mengatakan, dari pengamatan visual, strombolian Anak Krakatau sudah tidak murni.
Lelehan lava gunung api itu sudah sampai ke bagian selatan tubuh Anak Krakatau.
"Dari visual kemarin kita sudah dalam beberapa hari ini sudah tidak murni. Strombolian ke atas lagi, tapi leleran lava ke bagian selatan tubuh Anak Krakatau. Di awal sejak Juni, strombolian dan beberapa waktu terakhir visual kita lihat ada leleran lava ke selatan awan panas juga," katanya kepada wartawan di Pandeglang, Kamis (27/12/2018).
"Kita belum bisa melihat ketebalannya karena visual terbatas. Kelihatannya dari awan panas sudah masuk ke air 1 sampai 2 km," lanjutnya.
Karena situasi itu, abu vulkanik Anak Krakatau sampai ke wilayah Banten. Hal itu diakibatkan angin ke arah timur laut sehingga abu vulkanik terbawa sampai ke Cilegon, Serang, dan Pandeglang.
"Kemarin sore dengan arah angin ke timur laut itu sudah menjatuhkan abu di wilayah pesisir Anyer dan Cilegon walaupun pengukuran dari dini hari tidak terlalu tebal, masih kurang dari 1 mil dari abu yang turun," ujarnya.
Dengan peningkatan aktivitas Anak Krakatau, PVMBG meminta masyarakat tetap waspada terkait adanya tsunami susulan. Pihaknya akan memasang seismograf di Pulau Panjang dan Rakata untuk bisa lebih jeli memantau aktivitas Anak Krakatau.
"Kita usahakan sekarang itu dengan mendatangkan seismograf kapasitas membaca tinggi. Kemarin begitu overscale ketutupan. kita akan pasang di Panjang dan Rakata," tuturnya.dtc