Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Capres-cawapres 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mendapatkan undangan tes membaca Alquran dari Dewan Ikatan Dai Aceh. Undangan ini ditanggapi berbeda kedua tim paslon.
Dirangkum detikcom, Minggu (30/12/2018), Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menyambut baik aspirasi itu. Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Achmad Baidowi (Awiek) mempersilakan andai para paslon mau memenuhi undangan tersebut.
"Itu memang usul bagus. Itu aspirasi ya, silakan saja. Meskipun tak diatur dalam UU maupun PKPU, kalau mau diikuti oleh paslon silakan," ujar Awiek.
Selain itu, Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menyebut undangan itu merupakan 'pengingat' bagi capres-cawapres dari masyarakat Aceh. Menurut Hasto, undangan tes baca Alquran itu membuat mulas pihak yang suka memakai isu agama.
"Itulah cara masyarakat Aceh mengingatkan. Kalau menurut logika tes yang akhirnya membuat pihak tertentu kerepotan, yang mula-mula menggunakan isu agama, begitu masyarakat Aceh bersikap dengan caranya. Kalau dalam peribahasa itu 'menepuk air di dulang terpercik muka sendiri'. Saya analogikan mula-mulanya itu dalam tinju bagaikan pukulan heater punch yang bikin perut mulas," ujar Hasto.
Ma'ruf sendiri bahkan mengamini undangan tes baca Alquran itu. Ia menyebut akan mendiskusikan hal ini dengan Jokwoi. Ma'ruf pun yakin Jokowi akan menyanggupi undangan itu andai masyarakat memang menginginkan.
"Kalau saya kan memang biasa baca Alquran. Jadi kalau memang diundang untuk dites, ya, siap sekali. Kita kan biasa baca Alquran," kata Ma'ruf.
Berbeda dengan TKN Jokowi-Ma'ruf, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menolak tes baca Alquran itu. Juru debat BPN Prabowo-Sandi, Sodik Mujahid menyebut hal semacam itu tak substansial dalam menentukan kualitas capres-cawapres.
"Yang sangat dan lebih penting adalah pemahaman terhadap isinya (Alquran) dan bagaimana mengamalkannya secara demokratis dan konstitusional di NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," ujar Sodik.
Hal senada disampaikan juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. Ia mengatakan Prabowo-Sandi pada dasarnya siap mengikuti tes tersebut. Namun Andre mengatakan timses Prabowo-Sandi tak mau lagi berlarut-larut dalam isu yang menyinggung agama.
"Sebenarnya kami siap-siap saja untuk ikut tes baca Alquran, tapi kami memutuskan tidak ikut. Karena komitmen kita dari awal tidak mau bicara soal SARA. Lagi pula isu agama kami anggap sudah selesai karena kan keempatnya ini muslim," kata dia.
Undangan tes membaca Alquran dari Dewan Ikatan Dai Aceh itu bermaksud untuk mengakhiri polemik soal keislaman capres-cawapres. Dewan Ikatan Dai Aceh mengaku ingin turut berperan dalam pesta demokrasi Pilpres 2019-2024.
"Untuk mengakhiri polemik keislaman capres dan cawapres, kami mengusulkan tes baca Alquran terhadap kedua pasangan calon," kata Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh Tgk Marsyuddin Ishak. dtc